JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti aktor Ben Kasyafani. Ayahnya, Ashar Budiman, meninggal dunia.
Ashar Budiman mengembuskan napas terakhirnya di RS Bintaro pada Selasa (29/11/2022) pukul 20.25.
Kini, ayahanda Ben telah dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11/2022).
Dengan tegar, Ben menjelaskan, penyebab sang ayah meninggal dunia. Ben mengatakan, selama setahun terakhir sang ayah mengidap gagal ginjal.
Baca juga: Kronologi Ayah Ben Kasyafani Meninggal Dunia
Karena penyakit yang diidapnya, ayah Ben harus menjalani perawatan cuci darah sepekan tiga kali. Namun, pada tahun ini kondisi Ashar Budiman sudah melemah.
"Bapak sudah lelah menjalani proses treatment-nya itu dan terakhir mulai resistensi sama tensi akhirnya ya stroke, pendarahan di otak," kata Ben Kasyafani.
Ben mengatakan, setahun terakhir ini, ayahnya sudah 10 kali bolak-balik ke rumah sakit. Baik itu di ruang ICU, opname, hingga di ruang rawat biasa.
Baca juga: Ben Kasyafani Menangis Ingat Kenangannya Bersama Mendiang Ayah
Ben mengatakan, ayahnya lebih sering masuk ruang ICU karena tekanan darahnya tinggi.
Sejak Senin (28/11/2022) saat Ben tengah menjalani syuting di luar kota, ia dikabarkan bahwa ayahnya mengalami stroke dan masuk rumah sakit.
"Hari Senin mengalami stroke, pendarahan di otak, lalu koma. Pendarahannya cukup menyebar. Dalam waktu kurang lebih 24 jam, kondisinya semakin memburuk," ungkap Ben Kasyafani.
Baca juga: Ben Kasyafani Tegar Antarkan Ayahnya ke Peristirahatan Terakhir
Ben Kasyafani menuturkan, selang satu hari kemudian jantung Ashar Budiman sempat terhenti. Namun, sempat diusahakan agar jantungnya berdetak kembali dengan dipompa.
Sayangnya, pada malam harinya, jantung Ashar Budiman terhenti kembali hingga keluarga ikhlas melepaskan.
Ben mengatakan, sang ayah mengeluarkan air mata sebelum berpulang.
Baca juga: Cerita Ben Kasyafani, Sang Ayah Hanya Keluarkan Air Mata Jelang Kepergiannya
“Pas mau berpulang, Bapak terdiam, mengeluarkan air mata juga, bisa dengerin," ucap Ben.
Ben mengungkapkan rasa duka yang dialaminya. Ia mengingat kembali momen-momen pentingnya bersama sang ayah.
"(Kenangannya soal) Kopi si…," kata Ben Kasyafani yang tidak melanjutkan ucapannya karena menangis.
"Sama Bapak, kalau ke rumah sakit, mau cuci darah, ada waktu 45 menit, 'ngopi yuk', 'cari bubur yuk'," ucap Ben Kasyafani melanjutkan.
Bagi Ben Kasyafani, meminum segelas kopi dan makan semangkuk bubur di dalam mobil bersama ayahnya saat itu merupakan momen yang sangat berharga dalam hidupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.