KOMPAS.com- Jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi Itaewon meningkat menjadi 154 orang.
Diantaranya ada 11 remaja, 103 orang di usia 20 tahunan, delapan lainnya berusia 40 tahun dan satu diantaranya berusia 50 tahun, sedangkan satu orang tak diketahui usianya.
Korban berasal dari beberapa negara, tak hanya Korea Selatan, tapi juga China, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Australia, Vietnam, Thailand, Iran, Kazakstan, Sri Lanka, Austria, Norwegia dan Uzbekistan.
Presiden Korea Selatan juga menetapkan masa berkabung nasional hingga 5 November 2022.
Baca juga: Siapa Lee Ji Han? Aktor yang Meninggal dalam Tragedi Itaewon
Lantas seperti apa kejadian tanggal 29 Oktober 2022 itu menurut saksi mata yang selamat? Berikut kisahnya.
Melalui Instagram-nya Seon Yeo Jeong mengatakan bagaimana dia ingat mendengar orang-orang berteriak, “Hei, dorong! Kami lebih kuat! Aku akan menang!".
Dan dia menggambarkan pada satu titik orang-orang seperti diayunkan maju mundur seolah-olah dalam tarik tambang sebelum diperas dari depan dan belakang.
"Jika teman saya tidak memeluk saya dan membantu saya. Saya pikir saya akan pingsan dan jatuh ke tanah," ujarnya.
Datang dengan mengenakan pakaian tradisional China yang dikenal sebagai qipao, bersama dengan seorang temannya yang berpakaian sebagai pelayan.
Baca juga: Insiden Halloween di Itaewon, Hampir 150 Orang Meninggal Dunia
Tapi Sabtu malam dengan cepat berubah mematikan. Kim termasuk di antara ribuan orang yang mendapati diri mereka berdesakan di gang sempit berbukit.
"Orang-orang di belakang saya jatuh seperti kartu domino," kata Kim.
"Ada orang-orang di bawah saya dan orang-orang jatuh di atas saya. Saya hampir tidak bisa bernapas. Kami berteriak dan berteriak minta tolong, tetapi musiknya sangat keras di gang, teriakan kami tenggelam," ujarnya.
Kim dan temannya berhasil merangkak menuju tempat yang aman dan akhirnya ditarik ke sebuah kedai oleh para penonton. Mereka kemudian meninggalkan gang dengan beringsut di sepanjang dinding.
Guru bahasa Inggris yang sedang keluar dengan dua temannya di lingkungan itu, mengatakan orang-orang yang berdesak-desakan sebentar menghampirinya sekitar pukul 22.30 dekat sudut dari gang di mana sebagian besar korban tertindih.
Baca juga: Cerita Jang Hansol dan Istri Nyaris Datangi Halloween Itaewon
"Saya melihat lautan tubuh ini datang dengan sangat cepat ke arah kami, tanpa peringatan apa pun. Sepertinya itu terjadi begitu tiba-tiba," katanya.