JAKARTA, KOMPAS.com- Sosok pengacara Brigjen Hendra Kurniawan, Sangun Ragahdo jadi perbincangan masyarakat.
Bukan hanya karena paras Sangun Ragahdo yang berhasil mencuri perhatian selama persidangan kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J digelar.
Tapi juga karena latar belakangnya pendidikannya.
Sangun Ragahdo yang menjadi salah satu dari tim pengacara Brigjen Hendra Kurniawan, telah meraih gelar Doktor di usia 25 tahun.
Seperti dikutip dari laman PDDikti, pria kelahiran Agustus 1995 ini mengambil ujian promosi doktor tahun 2020.
Baca juga: Sangun Ragahdo, Pengacara Hendra Kurniawan yang Curi Perhatian Ternyata Anak Artis Terkenal
Kemudian lulus S3 dari Universitas Trisakti April 2021.
Selain berhasil meraih S3 di usia yang terbilang muda, latar belakang pendidikan yang ditempuh Sangun juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dikutip dari akun Linkedin miliknya, Sangun tercatat lulus dari SMA Nusantara tahun 2013.
Dia kemudian melanjutkan S1 di Universitas Pelita Harapan dan meraih gelar sarjana hukum di tahun 2017 setelah menyelesaikannya dalam waktu kurang dari empat tahun.
Kemudian Sangun Ragahdo melanjutkan S2 di Erasmus University Rotterdam dan berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 10 bulan. Pria yang akrab disapa Aga ini lulus S2 di tahun 2018.
Selama tiga tahun belakang ini, Sangun Ragahdo tercatat sebagai Associate Partner di kantor hukum ayahnya, Henry Yosodiningrat & Partners Law Firm.
Sebelumnya, Sangun pernah magang di HHP Law Firm selama tiga bulan.
Tak hanya latar belakang pendidikannya yang ramai dibicarakan, sosok orangtua Sangun juga ikut disorot.
Sangun Ragahdo merupakan anak dari artis senior Yayuk Suseno dan pengacara Henry Yosodiningrat.
Yayuk dikenal sebagai penyanyi dengan lagu "Telaga Biru".
Dia juga membintangi sejumlah judul film. Diantaranya seperti Yang Muda Yang Bercinta (1977), Primitif (1978), Melacak Primadona (1985). Hingga sinetron seperti Mimpi Manis Season 1-2 (2006-2007).
Sementara Henry Yosodiningrat selama ini selain dikenal sebagai pengacara juga sebagai ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.