DEPOK, KOMPAS.com - Pemain drum Posan Tobing meluapkan amarahnya terhadap grup band KotaK.
Sebagai informasi, Posan Tobing memang sempat bergabung dengan band KotaK, bahkan ia menjadi salah satu founder dari KotaK.
Namun pada 2011, Posan memutuskan hengkang dari grup band tersebut. Kini Posan Tobing memiliki band yang bernama The Winner.
Kompas.com merangkum duduk perkara konflik Posan Tobing dan KotaK sebagai berikut:
Posan Tobing meluapkan emosinya saat dia mengetahui video dari YouTube yang mempertontonkan KotaK membahas soal pembagian gaji.
Menurut Posan, ada kalimat yang tidak pantas diucapkan personel KotaK yang membuatnya berang hingga sakit hati.
Baca juga: Posan Tobing Sebut Tantri dan Cella KotaK Blokir Akun Media Sosialnya
Posan juga sempat memberikan video reaksi atas pernyataan KotaK tentang pembagian gaji.
“Lu tahu enggak, setiap video yang lu keluarin di YouTube channel orang itu nyakitin hati gue lho. Lu bilang bertiga saja baginya lebih enak, enakan begini, duitnya yang penting rata, kan itu namanya enggak rata,” kata Posan saat ditemui di kediamannya kawasan Cibubur, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/10/2022).
“Lu tahu enggak definisi rata, semua kebagian, siapa di dalam KotaK itu, unsur KotaK itu apa, owner Kotak itu siapa saja. Founder (KotaK) itu gue, Ices, Pare dan lu Cella. Ini berempat bicara founder,” tambah Posan.
Baca juga: Posan Tobing Ancam Gugat ke Pengadilan jika KotaK Ogah Bertemu
Dalam kesempatan itu, Posan juga menyinggung perihal performance royalty dari lagu-lagu KotaK yang ia ciptakan.
Adapun Posan membeberkan beberapa lagu yang turut dia ciptakan seperti “Pelan-pelan Saja”, “Masih Cinta”, “Selalu Cinta”, “Tinggalkan Saja”, “Cinta Jangan Pergi” hingga lagu “Kerabat KotaK”.
“Kenapa gue begini? Lu bayangin deh, berapa ribu konser lu manggung enggak ada gue, kalian yang tahu. Karena kalau gue rasa ini bicara pihak lain enggak ada yang tahu,” kata Posan.
Baca juga: Posan Tobing ke KotaK: Lu Datang ke Gue, Sembuhin Hati Gue
Posan juga mengaku tak ada izin dari KotaK menggunakan lagu-lagu ciptaannya.
“Based on contract, lu setiap konser lu serahin ke gue. Berapa ribu konser lu manggung enggak ada gue, berarti berapa ribu manggung lu enggak ada izin ke gue masalah lagu gue (yang) lu pakai,” tutur Posan.
Lebih lanjut, Posan Tobing meminta agar KotaK segera menemuinya dan membicarakan perihal masalah tersebut.