Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Psikolog soal Kriss Hatta Pacari Anak di Bawah Umur, Waspadai Child Grooming

Kompas.com - 28/09/2022, 16:33 WIB
Baharudin Al Farisi,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Kriss Hatta tengah diperbincangkan karena mengaku berpacaran dengan pesinetron berusia 14 tahun atau selisih 20 tahun darinya.

Dalam sebuah wawancara, Kriss Hatta mengaku nyaman dengan perempuan tersebut.

Salah satunya, Kriss Hatta menilai remaja tersebut akan lebih mudah diatur.

Mengenai hal itu, Psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN, mengatakan motif Kriss Hatta menjalin hubungan asmara dengan anak di bawah umur patut dipertanyakan.

Baca juga: 4 Kontroversi Kriss Hatta, Pernah Dituding Palsukan Dokumen Pernikahan

“Biasanya orang dewasa berusia 34 ketika mencari pasangan kan pasti menginginkan pasangan yang juga sama matangnya emosinya, yang juga bisa dapat diajak bertukar pikiran. Dan juga, mengambil pasangan yang sudah di usia dewasa, bukan usia anak. Jadi, memang motifnya perlu dipertanyakan sih,” kata Astrid WEN saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Dalam kasus orang dewasa memacari anak di bawah umur ada potensi child grooming.

Astrid WEN menjelaskan apa dimaksud child grooming.

“(Child grooming) berbicara tentang ketika seorang anak ini diperdaya, mengalami kekerasan kuasa. Mungkin ada kekerasan seksual yang dialami yang mungkin tidak disadari oleh anak,” jelas Astrid.

Baca juga: Kriss Hatta Dihujat Usai Pengakuan Pacari Anak di Bawah Umur

Meski begitu, Astrid WEN belum bisa menyimpulkan apakah Kriss Hatta melakukan tindakan child grooming atau tidak.

“Jadi, memang ketika adanya suatu unsur penyalahgunaan kekuasaan kepada anak di bawah umur dan juga eksploitasi seksual, itu memang harus diperhatikan, diselidiki,” ucap Astrid WEN melanjutkan.

Dihubungi secara terpisah, Psikolog Mario Manuhutu menjelaskan, child grooming merupakan suatu tindakan orang dewasa kepada anak yang masih di bawah umur.

Child grooming, artinya kita mempercantik mereka dalam tanda kutip. Kita baik-baikin mereka dengan suatu hal yang baik. Ketika seseorang melakukan child grooming, anak kemudian pelan-pelan bisa menaruh kepercayaan kepada orang dewasa yang melakukan child grooming,” ucap Mario saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Korban child grooming awalnya akan senang karena mendapatkan perhatian yang lebih.

“Misalnya dibaik-baikin. ‘Kamu cantik ya’, atau ‘kamu manis ya’, terus kemudian, ‘baju kamu bagus atau kemudian, ‘baju kamu kurang bagus nih, aku belikan baju ya supaya kamu terlihat cantik, supaya kamu terlihat ganteng’,” kata Mario.

Baca juga: Deretan Mantan Kekasih Kriss Hatta

“Nah, anak-anak akan senang, ‘waduh, ada yang perhatikan aku. Tapi, bukan diperhatikan karena dia melakukan suatu hal yang baik, tapi bahwa dia di-groom dengan dibikin cantik, dibikin cakep, dibikin bagus emosinya, dibelai-belai. Itu kan termasuk child grooming juga. Dibelai-belai, diberikan mainan, diberikan makanan, bisa saja,” ucap Mario melanjutkan.

Dampak buruknya, anak tersebut akan merasa sangat istimewa, tetapi tak menyadari telah dieksploitasi.

“Karena anak sudah percaya bahwa dia tidak akan tersakiti, anak akan merasa istimewa, spesial. Mungkin dia tidak disadari, bisa saja dimanipulasi atau dieksploitasi,” ucap Mario.

Mario mengatakan, tidak menutup kemungkinan adanya child grooming dalam kasus Kriss Hatta.

Sebelumnya Kriss Hatta mengaku tidak pernah main-main saat berpacaran.

Kriss Hatta mengaku sudah mendapatkan izin dari orangtua pesinetron pendatang baru berusia 14 tahun itu.

Pengakuan Kriss Hatta itu menuai hujatan dari warganet. 

Sejumlah warganet menilai Kriss Hatta seorang paedofil dan melakukan child grooming karena memilih berpacaran dengan anak di bawah umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com