Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Layar Film Before, Now & Then, Happy Salma dan Ibnu Jamil Kesulitan Berbahasa Sunda

Kompas.com - 19/08/2022, 11:42 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

"Saya selalu komitmen, mendukung visi cerita sutradara, dengan pilihan set dan bahasa. Jadi kami ada satu tim riset dengan yang kita cari, konteks tahun itu tentu saja. Lalu kami mulai menyusun kepingan cerita ini," kata Ifa.

Baca juga: Happy Salma Kesulitan Berbahasa Sunda dalam Before, Now & Then

Sementara, Kamila Andini sebagai sutradara memastikan ada perbedaan besar cerita soal perempuan yang mau dia tampilkan dalam Before, Now & Then (Nana).

Hal itu membedakannya dengan film karya Kamila sebelumnya seperti Sekala Niskala hingga Yuni.

"Kalau sebelumnya saya banyak eksplor perempuan dan remaja, sedangkan ini dunia pernikahan, perkawinan, rumah tangga dan keluarga. Cara berpkir, kompleksitasnya pun berbeda," ucap Kamila.

4. Raih rekor Muri

Film Before, Now & Then (Nana) tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai film pertama yang sepenuhnya menggunakan bahasa Sunda di Indonesia.

Baca juga: Kamila Andini Sajikan Cerita Berbeda lewat Film Before, Now & Then (Nana)

Capaian itu diumumkan langsung oleh pendiri Muri Jaya Suprana yang hadir dalam acara movie screening film tersebut.

"Saya tidak ingin bertanya. Tapi saya ingin mengumumkan bahwa film Before, Now & Then telah memecahkan rekor Muri sebagai film pertama berbahasa Sunda yang digarap oleh orang Indonesia," kata Jaya Suprana.

Jaya menyebut sebuah kehormatan bisa memasukkan film karya sutradara Kamila Andini itu ke dalam Muri.

Baca juga: Film Before, Now & Then (Nana) Raih Penghargaan Jury Prize di Brussels International Film Festival

"Biasanya suatu karya menjadi terhormat bila mendapat Muri, kali ini Muri yang memperoleh kehormatan. Film berbahasa Sunda pertama yang dibuat oleh orang Indonesia," lanjut Jaya.

Before, Now & Then (Nana) juga masuk dalam kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival, salah satu festival film paling bergengsi di dunia.

Film produksi Fourcolours Films dan Titimangsa Foundation ini dibintangi oleh Happy Salma, Ibnu Jamil, Arswendy Beningswara Nasution, hingga Laura Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com