Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2022, 08:12 WIB
Baharudin Al Farisi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulaiman, eks sopir Nindy Ayunda diduga menjadi korban penyekapan hingga pemukulan dari mantan majikannya.

Pengakuan ini disampaikannya usai menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan kejahatan terhadap kemerdekaan orang di Polres Metro Jakarta Selatan dengan terlapor Nindy Ayunda.

"Ya kasus ini, saya kan disekap karena saya telah memata-matai bos saya waktu kerja di…," kata Sulaiman yang pembicaraannya langsung dipotong kuasa hukum, Fahmi Bachmid, Selasa (5/7/2022).

Ya, Fahmi mengakui bahwa dia menyarankan kliennya agar tidak memberitahu kepada publik secara detail, dan bahkan nama pelaku dari kasus ini.

Baca juga: Pelapor dan Korban Dugaan Penyekapan Nindy Ayunda Jalani Pemeriksaan di Polres Metro Jaksel

Sulaiman menjelaskan, ia disekap selama 30 hari di suatu tempat bersama yang lain-lain.

Suatu hari, tepatnya 11 Februari 2021, Sulaiman yang matanya ditutup menggunakan kain hitam menerima bogem mentah hingga tendangan ke arah rusuk dari pelaku.

"(Menggunakan) Dengan tangan saja, tangan kosong. Pakai alat (juga), enggak tahu alat apa. Karena, posisi saya kan, mata ditutup," ucap Sulaiman.

Dia mengaku tidak mengetahui pelaku pemukulan pada saat itu karena matanya tertutup kain hitam.

Tetapi, dia akhirnya mengetahui terduga pelaku setelah korban lain yang berada di ruang tersebut secara kebetulan matanya tidak ditutup.

Baca juga: Kejari Jakarta Selatan Terima SPDP, Kasus Dugaan Penyekapan Nindy Ayunda Naik Tahap Penyidikan

Sebagai informasi, orang yang mengetahui ini, kata Fahmi, bakal menjadi saksi dari kasus ini karena juga merupakan korban dari pelaku yang sama.

"Tahu pada akhirnya. Ada yang tahu. Karena, selain dia ada seseorang yang juga sama-sama, yang kebetulan tidak memakai penutup dan dia yang menjelaskan (ke penyidik)," ucap Fahmi.

"Hampir 30 hari dia tidak bisa pulang, dia tidak bisa bertemu dengan istrinya, tidak bisa bertemu dengan anaknya, bahkan dia keluar dari satu tempat harus didampingi oleh beberapa orang. Artinya, kemerdekaan dia sebagai manusia telah dirampas," kata Fahmi.

Akibat dari peristiwa ini, istri Sulaiman, Rini Diana mengungkapkan, suaminya itu menjadi seperti orang yang linglung dan mengalami trauma berkepanjangan.

Alhasil, kata Rini Diana, ini berimbas pada perekonomian yang membuat Sulaiman tidak bisa mencari pekerjaan.

Baca juga: Nikita Mirzani Tantang Nindy Ayunda Duel Tinju gara-gara Rumahnya Didatangi Polisi soal Laporan Dito Mahendra

"Efeknya itu berkepanjangan sampai sekarang. Karena, suami saya jadi kayak orang tulalit, sering sakit kepala, dan itu berimbas kepada pekerjaan. Karena dia sering lupa. Harusnya dia pergi ke mana, dia harus belok ke mana, tapi belok ke mana," kata Rini Diana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com