KOMPAS.com- Belum lama ini film The Flash tampak seperti taruhan yang solid untuk Warner Bros. Tapi tiba-tiba semua seperti berbalik.
Meskipun belum ada dalam kalender rilis Warner Bros hingga 23 Juni 2023, The Flash menjadi krisis film pertama CEO Warner Bros Discovery David Zaslav.
Ini terkait meningkatnya insiden perilaku yang tidak stabil dan aneh yang melibatkan bintang The Flash, Ezra Miller.
Film The Flash sendiri telah selesai produksi pada Oktober 2021 dan menunggu rilis Juni 2023.
Selama proses tersebut, pemeran Flash, Ezra Miller justru terus menunjukkan perilaku buruk.
Dia pernah ditangkap di Hawaii dua kali karena perilaku tidak tertib dan penyerangan tingkat dua.
Baca juga: The Flash Bakal Jadi Penampilan Terakhir Ben Affleck sebagai Batman
Insiden lain yang lebih mengganggu adalah viralnya video di April 2020 memperlihatkan Miller mencekik seorang wanita di Islandia.
Sekarang, dua perintah perlindungan telah diberikan, satu untuk anak berusia 12 tahun di Massachusetts dan satu lagi untuk Gibson Iron Eyes, seorang aktivis Standing Rock berusia 18 tahun, yang diduga diculik oleh Miller.
Berdasar Deadline, studio yang telah menginvestasikan 200 juta dolar AS (sekitar Rp 2,9 triliun) ke dalam film ini juga bertanya-tanya apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
"Tidak ada kemenangan dalam hal ini untuk Warner Bros," kata seorang sumber di studio.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.