Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laris di Malaysia, KKN di Desa Penari Raup Keuntungan Rp 62,3 Miliar

Kompas.com - 06/06/2022, 08:10 WIB
Vincentius Mario,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya berjaya di dalam negeri, film KKN di Desa Penari juga diterima dengan baik di negara tetangga, Malaysia.

Film garapan sutradara Awi Suryadi itu meraup keuntungan sebesar 19 juta ringgit atau setara dengan Rp 62,3 miliar.

Hal itu dibocorkan oleh CEO MD Entertainment Manoj Punjabi.

Baca juga: KKN di Desa Penari Jadi Film Terlaris, Manoj Punjabi Puji SimpleMan

"Luar biasa. Malaysia udah hampir 19 atau 20 juta ringgit. Tertinggi, double," kata Manoj Punjabi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Manoj menyebut, capaian KKN di Desa Penari itu jauh melebihi dua film Tanah Air yang tayang di Malaysia sebelumnya.

"Saya kira tertinggi sebelumnya Pengabdi Setan dengan 9 juta ringgit, terus Makmum dengan 6,5 juta ringgit. Sekarang KKN sudah 19 juta hampir 20 juta ringgit," ucap Manoj.

Baca juga: KKN di Desa Penari Sudah 9 Juta Penonton, Mungkinkah Susul Avengers: Endgame?

"Belum pernah film Indonesia seperti itu di sana," lanjutnya.

Di Indonesia sendiri, KKN di Desa Penari sudah mencapai 9 juta penonton pada Sabtu (4/6/2022) sejak ditayangkan pada 30 April 2022.

Film tersebut kini menjadi film Indonesia yang terlaris sepanjang masa di Tanah Air.

Baca juga: KKN di Desa Penari Sukses, Ini Pesan Awi Suryadi untuk Perwakilan Marvel di Asia

Dengan 9 juta penonton, KKN di Desa Penari kini berada di urutan 2 film yang paling banyak ditonton di Indonesia.

Film tersebut masih berada di bawah produksi Marvel Studios, Avengers: Endgame.

Diketahui, Avengers: End Game dirilis pada 2019 dan menyerap 11,24 juta penonton.

Baca juga: KKN di Desa Penari Raih 9 Juta Penonton, Jadi Film Terlaris Kedua di Indonesia Setelah Avengers: Endgame

Manoj mengaku bangga, KKN di Desa Penari bisa membuka pintu kepercayaan penikmat film terhadap produksi film Tanah Air.

"Mudah-mudahan film Indonesia selalu unggul, jadi kita yang dominasi. Enak perannya. Jadi kita enggak usah khawatir. Ini kan orang Indonesia lebih percaya sama film Indonesia sekarang. Dulunya enggak," tutur Manoj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com