Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ichal Muhammad Bongkar Cara Afiliator Trading Mudah Dapatkan Miliaran Rupiah

Kompas.com - 31/03/2022, 15:28 WIB
Fitri Nursaniyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Januari lalu, podcast yang dipandu Gita Sinaga dengan narasumber artis peran Ichal Muhammad mendadak ramai diperbincangkan.

Dalam podcast itu, Ichal Muhammad mengaku pernah jadi afiliator aplikasi berkedok trading. Kepada Gita Sinaga, dia membongkar sisi gelap dunia trading.

Tak lama berselang sejak konten trading di podcast Gita Sinaga, salah satu afiliator trading binary option Indra Kenz ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Cerita Gita Sinaga Pernah Tertimpa Masalah sampai Saldo ATM Menipis Drastis

Kemudian menyusul Doni Salmanan ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka penipuan berkedok trading binary option pada 8 Maret 2022.

Mengenai podcast tersebut, Gita mengaku awalnya tak sengaja membahas afiliator.

"Aku itu memang suka trading sebelumnya, sharing sama si bintang tamu aku waktu itu, episode yang nendang itu. Aku sharing, 'eh, Bro, lo gimana trading-nya? Bla bla bla', 'lo jangan ikut ya, itu penipuan karena gue pernah jadi afiliator-nya'," kata Gita dikutip Kompas.com dari YouTube Melaney Richardo, Kamis (31/3/2022).

Mendengar adanya kebohongan yang diungkap oleh mantan afiliator sebuah aplikasi, Gita pun tertarik untuk mengangkat topik tersebut di podcast.

Baca juga: Buat Konten Trading, Gita Sinaga: Awalnya karena Aku Dengar Kebohongan

"Awalnya karena aku dengar kebohongan itu, aku pikir ini pantas diangkat deh kayaknya," ungkap Gita.

Icha Muhammad selaku mantan afiliator yang muncul di podcast Gita Sinaga menceritakan sisi gelap dunia trading.

Seorang afiliator, kata Ichal, mendapatkan pundi-pundi rupiah dari trader di bawah linknya yang kalah saat trading binary option.

Pembagiannya adalah 70 persen 30 persen. Artinya 70 persen dari uang kekalahan trader di bawahnya akan masuk ke rekening afiliator, sementara 30 persennya masuk ke aplikasi.

Baca juga: Buat Konten Trading, Gita Sinaga Awalnya Juga Hampir Terjebak

"Keuntungannya kalau lu bisa narik orang memasukkan emailnya dia ke tempat lu (jadi downline), itu lu bisa dapat presentase 70:30," kata Ichal dikutip Kompas.com dari YouTube Pantengin TV, Kamis.

"30 persen buat aplikasi itu, 70 persen gue, dari lost. Seram ya?" sambungnya.

Ichal tak menampik, dengan aturan itu ia ingin para trader di bawahnya kalah saat bermain. Pasalnya, kekalahan trader jadi kemenangan besar afiliator. 

"Menginginkan rugi (pihak aplikasi) iya, cuma gue enggak bisa jawab dibikin rugi atau enggak. Jangankan aplikasinya, gue aja menginginkan rugi," ujarnya.

Saat jadi afiliator, Ichal Muhammad juga mendapatkan pemasukan tambahan dari kelas bimbingan trading yang dia buka.

"Belum nanti kalau mau belajar sama gue, reguler itu gue cuma ngasih Rp 500.000, kalau VIP ya paling berapa lah," katanya.

Baca juga: Rilis Lagu Semesta Yang Sama, Gita Sinaga Tetap Fokus Akting

Pekerjaan itu membuat Ichal mudah mendapatkan uang hingga ia bisa sering jalan-jalan seperti ke Turki hingga ke Labuan Bajo.

Tapi berselang beberapa waktu, Ichal tersadar bahwa hal yang dilakukannya salah sampai akhirnya memilih berhenti menjadi afiliator.

"Akhirnya gue mikir-mikir, gue tuh mending enggak punya duit tapi tenang, mending tenang daripada gue harus berbohong, tiap hari berbohong," ucapnya.

Salah satu unsur kebohongan afiliator yang dimaksud Ichal adalah jumlah saldo dalam akun trading serta riwayat keuntungannya saat trading.

Rupanya afiliator bisa meminta sistem menghapus riwayat lost, agar orang lain percaya pada mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com