Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSF Sempat Ingatkan Film Jakarta Vs Everybody soal Adegan Narkoba dalam Bungkus Permen

Kompas.com - 22/03/2022, 18:24 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia sempat memberi masukan saat film Jakarta Vs Everybody masuk ke tahap uji sensor sebelum naik tayang.

Pihak LSF menyoroti cerita dalam film tersebut yang menayangkan peredaran narkoba dalam kemasan permen dan susu.

Pasalnya, merek susu dan permen dalam film itu hingga kini masih beredar di masyarakat.

Baca juga: 5 Fakta Jakarta Vs Everybody, Film soal Kerasnya Kehidupan Jakarta

Hal itu diungkap oleh Ketua Subkomisi Dialog LSF, Noorca M Massardi.

"Bukan soal adegan panas dan lainnya. Kalau Jakarta Vs Everybody itu lebih ke instruksional soal peredaran narkoba. Jadi topiknya itu," kata Noorca dalam konferensi pers laporan kinerja LSF 2021 di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022).

Noorca menekankan, LSF tak pernah menyensor, melainkan mengajak diskusi, memberi arahan dan saran yang baik.

Baca juga: Wulan Guritno dan Ganindra Bimo Bicara Adegan Panas Mereka di Film Jakarta vs Everybody

"Kami ingatkan bahwa LSF tidak menyensor, kami hanya menganjurkan, menyarankan, ibaratnya kami melihat isi film tersebut dulu baru menganjurkan dan menyarankan," tutur Noorca.

Pihak LSF khawatir, produk permen dan susu yang dijadikan alat peredaran narkoba dalam film tersebut akan melayangkan protes.

Pasalnya, peredaran narkoba adalah hal negatif dan kemungkinan bakal merusak omzet merek susu dan permen tersebut nantinya.

Baca juga: Tak Ingin Jadi Bandar Narkoba Biasa, Ganindra Bimo Naikkan Berat Badan di Film Jakarta vs Everybody

"Kami juga melihat film ini dari sisi hukum. Misalnya mereka memakai bungkus permen yang diisi narkoba. Tapi permen itu mereknya masih beredar. Kalau dilihat merek itu, dia (pihak film) pasti kena dong," ujar Noorca.

"Atau di kemasan susu. Susu itu mereknya masih beredar sampai sekarang. Makanya kami sarankan tolong hubungi penasihat hukum, harus bisa pertangungjawabkan nanti," lanjutnya.

Selain soal merek, pihak LSF juga memberi masukan penting bagi film Jakarta Vs Everybody, yaitu soal narasi peredaran narkoba.

Baca juga: Jefri Nichol Sumbang Ide Cerita Film Jakarta vs Everybody meski 5 Persen

Pihak LSF sempat menganjurkan agar kadar cerita peredaran narkoba di film yang dibintangi Jefri Nichol itu bisa dikurangi.

"Film itu menuturkan secara gamblang instsruksional tentang peredaran narkoba. Lengkapnya poin 1 sampai 10. Kami sarankan, 'kurangilah, cukup poin 1, 2, dan 10 aja'. Soalnya kalau semuanya dihilangkan film itu enggak ada," ucap Noorca.

Noorca menyebut, tim produksi Jakarta Vs Everybody akhirnya menuruti saran LSF dan berterima kasih.

Baca juga: Sama seperti Dom di Film Jakarta vs Everybody, Jefri Nichol Pernah Diusir Saat Syuting

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com