Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Por dan Robert Tersangka di Kasus Tangmo Nida Mendadak Jadi Biksu

Kompas.com - 17/03/2022, 16:09 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Paiboon Treekanjananun atau Robert dan Tanupat Lerttaweewit atau Por, tersangka kasus Tangmo Nida, aktris Thailand yang jatuh dari kapal dan ditemukan meninggal dunia (26/2/2022), diam-diam mencukur rambut dan ditahbiskan sebagai Brahmana. 

Memakai pakaian putih, keduanya ditahbiskan menjadi brahmana, menjalankan 8 sila di Pusat Meditasi Wimoksiwalai di Provinsi Ratchaburi.

Baru-baru ini, Por dan Robert telah merilis video pendek sekitar 1 menit setelah ditahbiskan sebagai Brahmana.

"Bagi kami berdua hari ini saya datang untuk berpuasa kemudian rajin berdoa dan sebagiannya adalah kita menutup pidato kami. Serta meminta izin dari semua anggota media untuk tidak memberikan wawancara apa pun selama periode ini," kata Robert.

Baca juga: Sudah Dapat Persetujuan, Jenazah Tangmo Nida Diotopsi Ulang Hari Ini

Sementara Por menyampaikan pesan bahwa mereka di sana akan mendoakan Tangmo Nida.

"Kami datang untuk menahbiskan kali ini untuk membuat pahala, pergi berziarah, membuat pahala dan membuat pahala untuk teman-teman kita, yaitu Tangmo," ucap Por.

"Semoga pahala ini seperti Tangmo, Meskipun Mo bukan orang Budha tapi saya percaya pada pahala kebaikan itu akan terjadi dengan teman-teman kita juga. Saya meminta semua orang untuk bergabung dalam pembuatan kebaikan. Semoga jasa ini mencapai Mo," imbuhnya.

Selama 15 hari kedepan, mereka selain melaksanakan 8 sila dalam ajaran Budha, juga makan satu kali dan berlatih meditasi.

 

Baca juga: Viral Video Mantan Suami dan Kekasih Tangmo Nida Berpelukan di Upacara Pemakaman

Menurut keterangan Phra Phra Ajarn Uthen dari Wat Tha Mai, Por sempat menghubunginya meminta ditahbiskan sebagai biksu.

Tapi menurut Phra Uthen, orang yang memiliki perkara hukum tidak bisa ditahbiskan di Wat Tha Mai.

Sehingga mereka berpindah ke Kuil Budha Wimok Siwalai, distrik Suan Phueng, provinsi Ratchaburi.

Keputusan Robert dan Por yang terkesan tiba-tiba di tengah kasus yang dihadapi ini mendapat komentar dari Phra Ajarn Uthen.

Phra Uthen memberi contoh dari banyak kasus di mana seseorang yang datang untuk ditahbiskan tiba-tiba menjadi percaya dan mengungkapkan ceritanya.

Hal ini juga dapat dianggap sebagai hadiah untuk Por dan Robert percaya prinsip-prinsip psikologi dengan menggunakan dharma untuk menyelidiki kebenaran.

Dikutip dari Bangkok Post, seorang brahmana didefinisikan sebagai pendeta Hindu di India.

Namun, di istana raja-raja Asia Tenggara seperti di Thailand dan Burma, seorang Brahmana adalah semacam kombinasi pejabat pemerintah kerajaan dan pendeta yang memimpin upacara kerajaan, memelihara kalender lunar resmi yang menentukan kapan upacara berlangsung atau meramal masa depan. 

Diberitakan sebelumnya, Por dan Robert, merupakan dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Tangmo Nida, aktris yang jatuh dari kapal dan meninggal dunia.

Mereka sempat terlihat di upacara pemakaman Tangmo Nida yang digelar selama tiga hari sejak tanggal 11 Maret 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com