The Simpsons Prediksi Invasi Rusia ke Ukraina, Ini Kata Produser Jean

KOMPAS.com - Kartun The Simpsons dari Fox tak pernah lekang oleh waktu karena kerap kali memberikan prediksi masa depan secara akurat.

Di antara banyaknya prediksi The Simpsons, tak disangka perang Rusia-Ukraina menjadi salah satu yang jadi kenyataan.

Sebelum Rusia meluncurkan invasi penuh ke Ukraina, media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya episode The Simpsons tahun 1998.

Kepala produser The Simpsons, Al Jean, pun ikut mengomentari keakuratan prediksi The Simpsons soal invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Produser Sebut Layangan Putus Paling Banyak Dibajak di TikTok dan Telegram

Ada perasaan sedih yang dirasakan Jean karena lelucon berusia 24 tahun itu ternyata jadi kenyataan pada tahun 2022.

"Soal prediksi, ada dua hal yang kami buat; yang sepele seperti rambut Don Mattingly, dan prediksi seperti ini (perang)," ungkap Jean dikutip Kompas.com dari Hollywood Reporter, Jumat (25/2/2022).

Sebagai orang yang lahir pada 1961, Jean mengaku selama 30 tahun hidupnya dia dibayang-bayangi oleh Uni Soviet.

Kondisi tersebut membuat cerita The Simpsons dianggap normal bukan prediksi.

Baca juga: Episode 9 dan 10 Layangan Putus Dibajak, Produser Sudah Ketahui Identitas Pelaku

"Kami baru saja mengira semua hal akan jadi buruk," kata Jean.

Episode The Simpsons tahun 1998 "Simpson Tide" menceritakan kapal selam nuklir yang berpartisipasi dalam latihan militer. Homer yang ikut dalam latihan tidak sengaja menembakkan kapten kapal selam ke perairan Rusia.

Hal tersebut ditanggapi Rusia dengan mengumumkan bahwa Uni Soviet sebenarnya tidak bubar. Saat itu pasukan militer dan tank terjun ke jalan.

Kata Jean, The Simpsons yang tayang pada 1998 dapat menghapus hak menggunakan The Internationale.

Baca juga: Siapa DJ Sihk? Produser Musik Asal Indonesia yang Akan Tampil di Tomorrowland

"Agresi historis tidak pernah benar-benar hilang, kalian harus waspada," ucapnya.

Kata Jean, saat epsiode "Simpson Tide" ditayangkan pada 1998, mungkin Amerika Serikat dan Rusia sedang berada di puncak hubungan.

Tapi kemunculan Presiden Vladimir Putin membuat semua orang mengira bahwa hal buruk akan terjadi karena dia dianggap jahat.