Konflik Masih Bergulir, Aliff Alli Ingin Aska Ongi Minta Maaf

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Aliff Alli ingin perselisihannya dengan mantan istrinya, selebgram Aska Ogi terkait rumah tangga cepat selesai.

Sejak 2020 sampai sekarang, konflik antara Aska Ongi dan Aliff Alli masih terus bergulir.

Bahkan, baru-baru ini Aliff dipanggil ke Polda Metro Jaya atas laporan Aska yang dituduhkan karena melakukan dugaan pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan akta kelahiran anak.

Aliff mengaku putus komunikasi dengan Aska dari awal konflik ini mencuat.

Baca juga: Diperiksa Terkait Dugaan Pemalsuan KTP dan Akta Anak, Aliff Ali Dicecar 15 Pertanyaan

“Kalau saya udah lama banget sih enggak bisa komunikasi dengan dia. Saya juga punya peran juga lah, ya buat apa juga saya maksain buat hubungin terus,” ujar Aliff di Polda Metro Jaya, Selasa (25/1/2022).

Aliff berharap Aska punya itikad baik meminta maaf padanya atas apa yang ia perbuat.

Dengan begitu, Aliff berjanji akan memenuhi tanggung jawabnya sebagai ayah dari anaknya.

Namun sayangnya kata Aliff, sampai saat ini Aska belum ada kesadaran diri untuk meminta maaf padanya.

Baca juga: Aska Ongi Beri Bukti Baru soal Laporan terhadap Aliff Alli Terkait Pemalsuan KTP dan Akta Anak

“Harusnya dia sendiri sadar itu salah dia gitu. Jadi kalau dia punya itikad baik, dia datang minta maaf atas perbuatan dia yaitu harapan saya. Saya pasti open kok, saya orangnya open, pasti saya maafin dia juga, saya akan terima anak saya dengan baik, saya siap nafkahi anak berapa pun tidak masalah,” ucap Aliff.

“Tapi di sini kan dia menahan-nahan seperti itu sih. Intinya kan permasalahan awal berdasarkan kecemburuan. Hanya lebih ke anak, itu aja sih,” lanjut Aliff.

Kuasa hukum Aliff, Asgar Hasrat Sjarfi memastikan bahwa kliennya itu tidak pernah merasa memalsukan dokumen.

Menurut Aliff, kata Asgar, dokumen akta dan KTP itu dibuatnya karena memang sudah ada persetujuan dari mantan istrinya saat itu.

Baca juga: Konflik Masih Bergulir, Aska Ongi Ingin Masalah dengan Aliff Alli Cepat Selesai

“Jadi gini tidak ada satu pun surat yang kita palsukan, tidak ada. Itu semua atas persetujuan dari Aska sendiri. Jadi itu kita buat bulan Mei, Aska marah melihat Alif cemburu ada wanita lain dianggap. Baru Desember dia permasalahkan, Januari baru deh. Jadi satu setengah tahun dia baru permasalahkan,” ucap Asgar.

Meski demikian, Asgar mengungkap bahwa kliennya itu menjalani pemeriksaan dengan lancar dan kooperatif.

Ada 15 pertanyaan dari penyidik terkait dugaan pemalsuan Kartu Tanda Penduduknya (KTP) dan akta kelahiran anak yang dituduhkan padanya.

“Semua baik sih kami jawab dengan apa adanya sesuai fakta dan peristiwa yang terjadi,” tutur Asgar.