Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu Usai Tindakan Kabur Karantina, Rachel Vennya: Aku Cuma Nunduk, Enggak Bisa Negakin Kepala

Kompas.com - 24/01/2022, 16:23 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Selebgram Rachel Vennya muncul ke publik setelah kasus kabur dari karantina beberapa waktu lalu.

Dalam video berdurasi 19 menit 34 detik itu Rachel menceritakan masa kecilnya, bully yang pernah diterima karena orang tua bercerai.

Hingga kabar terbaru usai menghadapi kasus tidak menaati peraturan karantina setelah pulang dari luar negeri.

"Gue lakuin juga hal bodoh itu (kabur karantina). Kalau dibilang nyesel, nyesel banget," kata Rachel dikutip dari YouTube Rachel Vennya.

Baca juga: Kepala Ditoyor Hingga Dicubit Oknum, Rachel Vennya: Gue Ikhlas

"Kalau bisa ngulang waktu, gue bilang sama diri gue sendiri saat itu 'eh lu karantina aja goblok, ini tuh enggak worth it sama sekali untuk yang lo bakal jalanin ke depannya,'" ujar Rachel menyesali tindakannya dulu.

Saat itu Rachel hanya bisa meminta maaf dan merasa takut dengan apapun yang akan dilakukan.

"Gue enggak pernah berpikir gue akan ada di titik kemarin, di mana gue bener-bener ngerasa ini ancur gara-gara gue sendiri, ini salah gue, gue harus apa," ucap Rachel.

Dia hanya bisa mengurung diri di kamar dan menyesali setiap kesalahan yang dilakukan.

Baca juga: Berharap 2022 Lebih Baik, Rachel Vennya: Selamat Tinggal 2021, Tahun Terberat

Sampai akhirnya ketika dia harus memaksakan diri untuk keluar rumah karena keperluan pekerjaan, tapi Rachel mengaku sama sekali tidak bisa mengangkat kepala.

Dia merasa setiap mata tertuju pada dia dan sedang membicarakan hal buruk tentangnya.

"Ketika meeting di suatu restoran, saat mereka bisik-bisik aku bisa ngerasain vibes mereka berbisik, jadi aku bener-bener ngerasa mereka ini lagi ngomongin aku, lagi ngomongin jelek tentang aku," ujar Rachel.

"Entah fisik aku, baju aku, kasus aku, aku bener-bener enggak bisa fokus sama sekali, aku malu banget. Aku cuma bisa nunduk, enggak bisa negakin kepala sama sekali," imbuhnya.

Tapi dugaannya salah, orang-orang itu ternyata memberinya dukungan yang membuat Rachel sadar, tidak semua orang membencinya.

"Akhirnya pas pulang, mereka nyamperin, terus mereka bilang kayak gini 'Kak, semangat ya, yang kuat,'" kata Rachel.

"Terus di situ gue kayak nangis aja. Enggak nyangka aja kalau memang masih ada yang ngelihat gue tuh sebagai manusia," imbuhnya dengan mata berkaca-kaca.

Kejadian itu membuat Rachel sadar adanya manfaat dari kekuatan kata-kata baik yang diucapkan oleh orang lain bisa mengubah dunia seseorang.

"Di situ gue lumayan ngerasa ada namanya power of kind words. Pas dia ngomong kayak gitu, kepala gue langsung tegak,'enggak kok, enggak semua orang (benci)'," ucap Rachel.

Karena itu, Rachel mulai melangkah perlahan untuk melewati semuanya dan memberanikan diri untuk keluar.

"Gue mencoba untuk memutuskan bahwa ya udah maju aja, apapun yang bakal terjadi ya maju aja kedepan, dilewatin aja semuanya," kata Rachel menyemangati dirinya sendiri untuk bangkit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com