JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Ibnu Jamil harus kembali mempelajari Bahasa Sunda demi film Nana (Before, Now, and Then).
Suami Ririn Ekawati ini sebenarnya sudah mengantongi sedikit kemampuan berbahasa Sunda dari pengalamannya di FTV.
Namun, kemampuan itu akhirnya tidak digunakan dalam penggarapan film Nana (Before, Now, and Then) yang disutradarai oleh Kamila Andini.
Baca juga: Film Nana Masuk Berlinale, Laura Basuki Bakal Pulang Kampung hingga Pelajari Bahasa Sunda
"Bahasa Sundanya pertama pas casting aman, tapi begitu hari pertama latihan, workshop reading, kata acting coach-nya Bahasa Sunda saya salah, katanya itu FTV banget," kata Ibnu Jamil saat ditemui beberapa waktu lalu.
Pada akhirnya, Ibnu Jamil harus mempelajari ulang Bahasa Sunda karena semua kosakata yang dimilikinya batal digunakan.
Film Nana (Before, Now, and Then) menggunakan latar waktu pada tahun 1950 sehingga Bahasa Sunda yang dipakai pun berbeda.
Baca juga: Laura Basuki Bangga Penggarapan Film Nana (Before, Now, and Then) Didominasi Perempuan
"Jadi Bahasa Sunda yang selama ini saya pakai di FTV itu enggak kepakai di sini karena settingnya juga tahun 1940-50an," katanya.
Usaha dan perjuangan Ibnu Jamil mempelajari Bahasa Sunda terbayar dengan prestasi Nana (Before, Now, and Then) yang masuk di kompetisi utama Berlinale Film Festival.
Perasaan senang dan bangga menyelimuti hati Ibnu Jamil karena ini adalah film pertamanya yang masuk Berlinale, satu dari tiga festival film terbesar di dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.