Bertajuk We Can Be Winner, GoPlay Gelar Audisi Girlband

JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator girlband terkemuka di Indonesia bekerja sama dengan GoPlay mencari personel girlband.

Bertajuk We Can Be Winner, pendaftaran ini dilaksanakan secara virtual dengan skala besar di seluruh Indonesia dan juga secara global.

Kreator girlband Cherrybelle dan Founder We Can Be Winner Teguh Sanjaya mengatakan, pencarian girlband ini karena merasa bahwa sudah waktunya masyarakat dihibur setelah melewati dua tahun pandemi Covid-19.

Baca juga: Brand Skincare Scarlett Gandeng Girlband Twice Jadi Star Ambassador

“Jadi dari situ kami mencoba untuk kembali membuka registrasi girlband siapa sih adik-adik yang umur 18-23 yang mempunyai semangat yang sama untuk menjadi winner melewati pandemi ini,” kata Teguh dalam jumpa pers virtual, Kamis (2/11/2021).

Teguh mengatakan, proses audisi ini akan digelar langsung melalui aplikasi streaming GoPlay.

Sementara proses audisi hingga 300 besar digelar hingga 28 Februari 2022, setelahnya peserta akan masuk ke dalam karantina khusus.

Baca juga: Lirik Lagu ASAP dari Girlband STAYC

“Ketika kami membuka pendaftaran, sudah ada 2.100 organik. Berarti mereka punya semangat untuk menyemangati teman-temannya juga di masa pandemi,” ucap Teguh.

COO GoPlay Calvin Kizana mengatakan, audisi girlband yang diselenggarakan di GoPlay akan cukup unik.

Dengan fitur interaktif dari GoPlay, masyarakat bisa mengikuti keseluruhan proses audisi melalui virtual.

Baca juga: Kasus Bully Girlband Kpop AOA dan 5 Dampaknya

Tak hanya menonton, melainkan masyarakat juga bisa berinteraksi dengan calon peserta girlband.

Bahkan, untuk penilaian seleksi girlband ini nantinya akan melibatkan penonton
selama proses audisi virtual ini berlangsung.

“Ini menjadi keunikan tersendiri, keterlibatan audiens dengan peserta. Bahkan dukungan dari audiens pun bisa diberikan dengan mengirimkan beberapa fitur sticker,” kata Calvin.

Baca juga: Ditinggal Leader, Begini Nasib 5 Boyband dan Girlband Kpop

Calvin nengatakan, peserta yang dicari tidak hanya pintar bernyanyi dan menari, melainkan juga yang bisa mengobrol dengan audiens.

“Karena di dalam fitur chatting siapa tahu ada audiens ada yang menanyakan sesuatu, gimana cara peserta meresponsnya. Intinya tidak pintar nyanyi. Entertainer itu kan all package,” tutur Calvin.