JAKARTA, KOMPAS.com - Grup lawak Warkop DKI sempat menentang keadaan ketika industri perfilman mati suri di masa kejayaan mereka.
Hampir semua rumah produksi film beralih ke sinetron dan membuat industri film terbengkalai.
Warkop DKI menjadi pemain terakhir di dunia perfilman Indonesia.
"Lo boleh percaya boleh enggak, ketika kita terakhir kali sebelum (ramai) sinetron, tinggal Warkop film," kata Indro Warkop seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube VINDES, Senin (29/11/2021).
Baca juga: Indro Warkop Urungkan Niat Jadi Polisi karena Pesan Ayah
Era kehancuran film Indonesia, menurut Warkop DKI, adalah andil dari pemerintah pada saat itu.
Semua sarana dan prasarana film dihancurkan sehingga penonton pun kehilangan tempat untuk menonton.
"Menurut kami yang ngehancurin film nasional adalah ketika tidak ada sarana dan prasarana film karena film nasional miliknya (masyarakat) menengah ke bawah sementara bioskop dihancurin dibikin mall," kata Indro.
Dono, Kasino, dan Indro akhirnya memutuskan untuk ikut beralih ke sinetron dengan alasan agar perfilman benar-benar mati.
Baca juga: Bongkar Karakter Lugu Dono di Film Warkop DKI, Indro Warkop: Dia Sendiri yang Menciptakan
"Kita sebagai yang protes sama keadaan akhirnya ya sudahlah kami ikut ke sinetron biar selesai sekalian film nasional," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.