Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Karakter Lugu Dono di Film Warkop DKI, Indro Warkop: Dia Sendiri yang Menciptakan

Kompas.com - 29/11/2021, 09:00 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Indro Warkop sebut karakter Dono di Warkop DKI diciptakan sendiri oleh sahabatnya itu.

Ketika berbicara tentang karakter masing-masing anggota Warkop DKI, Indro menggambarkan Dono sebagai orang yang lugu.

"Kalau Dono karakternya lugu, itu dia sendiri yang menciptakan," kata Indro dikutip dari YouTube Vindes.

"Artinya (menurut Dono) 'aku paling gampang ketoke dadi wong bodo,' paling gampang kelihatannya jadi orang bodo," ucap Indro menirukan perkataan Dono.

Baca juga: Sampai Diselidiki, Indro Warkop Ungkap Alasan Film Warkop DKI Dulu Disebut Film Dono

Namun, karakter itu bukan semata-mata dipilih tanpa makna di belakangnya.

Karena justru di balik orang bodoh itu membuat orang pintar terlihat menonjol.

"Bagaimana bodoh itu punya arti. Lu kalau enggak ada orang bodoh ini, enggak ada yang pinter," jelas Indro.

Sementara itu, ketika berbicara tentang karakter dirinya sendiri di Warkop DKI, Indro menyebut karakternya sebagai orang sok tahu dan lempar batu sembunyi tangan.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Dono Sempat Ungkap Kekhawatiran Ini pada Indro Warkop

Karakternya itu juga tak jauh berbeda dengan karakter Kasino.

"Kalau di film, aku karakternya jahil, sok tahu, lempar batu sembunyi tangan," kata Indro.

"(Kasino) sombong, sok tahu, cuma beda tipis sama gue, dan enggak bertanggung jawab. Tapi dia lebih pinter untuk nampik untuk ngeles, lebih jago," lanjutnya.

Mengenai lelucon yang ada di dalam film-film Warkop DKI, Indro mengatakan semua dibuat berdasar naskah.

Hanya saja ketika menemukan kebuntuan dalam sebuah lelucon, mereka akan menyumbangkan ide sebagai jalan keluar saat melakukan pembacaan naskah.

Baca juga: Ungkap Kisah Haru Kepergian Kasino, Indro Warkop: Kasino Hebat Banget, Kuat Banget

"Skenario adalah panduan kami dalam film. Kalau kita mau bener-bener mempertanggungjawabkan, kan bukan kita yang nulis, jadi kita selalu nanya lucunya dimana?" ujar Indro.

"Kita improve-nya pada saat pembacaan, reading kalau sekarang," jelas Indro.

Sehingga biasanya tidak ada celetukan yang muncul ketika sudah dilakukan syuting.

Kalaupun akhirnya ada, biasanya mereka akan tetap mendiskusikannya dengan sutradara.

"Enggak ada (improve di lokasi). Ya sedikit sekali, kalau toh ada (improve), gua akan ngomong sutradara, sutradara akan nulis secara singkat," ujar Indro.

"Karena ini kan kerja kolektif, melibatkan kameramen, lampu, segala macam, itu harus kita atur," imbuh Indro menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com