Madani Film Festival Disebut sebagai Semangat Baru Dunia Perfilman Pasca-pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Madani International Film Festival secara resmi dibuka di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/11/2021).

Festival yang diselenggarakan sebanyak empat kali ini digelar mulai 27 November hingga 4 Desember 2021 dengan penayangan perdana film Pesantren (2019) karya Shalahuddin Siregar.

Baca juga: Garin Nugroho Harapkan Madani International Film Festival Bentuk Ruang Baru di Perfilman Indonesia

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Andika Permata mengatakan, Madani International Film Festival menjadi napas baru untuk pelaku seni setelah pandemi Covid-19.

"Kita berharap bahwa Festival Film Madani membawa kesan bahwa Jakarta memiliki satu festival bertema religi Islami yang mendukung kebangkitan kembali industri perfilman pascapandemi," demikian pernyataan Andika melalui keterangan tertulis yang dibacakan Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan Rus Suharto.

Andika berujar, Festival Internasional Film Madani kiranya mampu membawa sinergitas dan semangat baru bagi pelaku perfilman dan masyarakat luas untuk lebih mencintai hasil karya anak bangsa.

Baca juga: Madani International Film Festival Usung Tema Light: Sufism and Humor

"Tak lupa apresiasi sebesar besar pihak yang terlibat dalam mensukseskan penyelenggaraan Festival Film Madani," demikian pernyataan Andika.

Adapun ini menjadi pergelaran kedua bagi Madani di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Pada penyelenggaraan kali ini, Madani International Film Festival mengusung tema Light: Sufism and Humor.

KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Penonton yang hadir dalam Madani Film Festival di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/11/2021).

Madani International Film Festival ingin mengajak pencinta film untuk melihat cahaya dan hal-hal yang jenaka.

Baca juga: Bertema Re(dis)covery, Madani Film Festival 2020 Kembali Digelar

"Tema kali ini membawa tema sufisme dan humor, dua istilah yang memberi ruang besar kegembiraan berekspresi serta renungan atas perjalanan religiusitas," ungkap Garin Nugroho selaku Board Festival Madani dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/11/2021).

Dengan dukungan dari Kemendikbud Ristek dan Dewan Kesenian Jakarta, Madani akan menghadirkan film-film baik dari Indonesia maupun luar negeri untuk memperlihatkan keberagaman umat muslim di dunia.

Penyelenggaraan Madani tahun ini menayangkan 13 film dengan 7 tema diskusi yang berbeda.

Acara ini menghadirkan narasumber internasional Hassan Abdul Muthalib (Malaysia), Amir Masoud Soheili (Iran), dan Dag Yngvesson (Malaysia) beserta segenap nama-nama narasumber Tanah Air yang ahli dan berpengalaman di bidangnya.

Madani Film Festival juga menggandeng sejumlah lembaga untuk memeriahkan festival film di antaranya adalah East Cinema, Binus University, Jaringan GusDurian, dan Kineforum.

Untuk menikmati film yang diputar, Kineforum telah menyiapkan ruang menonton secara daring melalui kineforum.eventive.org.

Casablanca Beats akan menjadi film penutup Madani International Film Festival dan ditayangkan secara eksklusif di Epicentrum XXI pada 4 Desember 2021.