Keluarga Nirina Zubir Jadi Korban Mafia Tanah, Pelaku Diduga ART-nya

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Nirina Zubir mengaku keluarganya menjadi korban mafia tanah.

Keluarga Nirina Zubir khususnya mendiang ibunya, Cut Indria Marzuki, mengalami penggelapan aset berupa enam sertifikat tanah.

Baca juga: Nirina Zubir: Kita yang Tetangga Syok, Bagaimana Keluarga Vanessa Angel dan Bibi?

Kasus penggelapan aset tanah tersebut didalangi oleh asisten rumah tangga yang bernama Riri Khasmita.

Riri diketahui sudah bekerja dengan almarhumah ibunda Nirina Zubir sejak 2009.

“Awalnya ibu saya merasa suratnya hilang, jadi minta tolong kepada asisten rumah tangga pada 2009 untuk diurus suratnya. Namun alih-alih diurus, surat tersebut disalahkan gunakan dengan mengubah nama kepemilikan," kata Nirina Zubir dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Berulang Kali Puji Vanessa dan Bibi, Nirina Zubir: Orang Baik, Pasangan Seru

“Diam-diam (surat tanah) ditukar dengan nama mereka,” ujar Nirina lagi.

KOMPAS.com/Revi C Rantung Nirina Zubir dan keluarga menjalani jumpa pers menjadi korban mafia tanah di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).

Dua sertifikat yang berupa tanah kosong telah dijual, sedangkan empat sertifikat lainnya digadaikan ke bank.

Baca juga: Perankan Korban KDRT di Paranoia, Nirina Zubir: Waw, Menantang Sekali

“Surat tersebut dijual dan dipakai untuk cabang ayam Frozen yang saat ini sudah ada lima cabang,” tutur Nirina lagi.

Nirina juga sempat menangis ketika mengingat pesan ibunya.

“Saat mengurus surat, usia ibu sudah mulai tua, ibu sudah meninggal dua tahun yang lalu, dan meninggal dalam keadaan tidak tenang. Namun meninggalkan catatan 'uang aku ada, tapi pada ke mana ya?'," ucap Nirina menangis.

Saat ini kasus tersebut telah dilaporkan oleh Nirina Zubir ke Polda Metro Jaya pada Juni 2021 lalu.

Baca juga: Nirina Zubir Sempat Tak Percaya Mira Lesmana dan Riri Riza Bikin Film Thriller

Saat ini sudah ditetapkan tersangka yakni Riri Khasmista, suaminya Edrianto, dan pihak notaris yakni PPAT Farida.