Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ingin Jadi Akabri dan Punya Gelar Doktorandus, Indro Warkop Pilih Jadi Komedian

Kompas.com - 23/10/2021, 18:11 WIB
Melvina Tionardus,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Indro Warkop dulu sempat ingin menjadi anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).

Ia pun pernah mengikuti seleksi Akabri dan melewati beberapa tahapan.

Karena tak diizinkan orangtua, Indro pindah haluan menempuh pendidikan di Universitas Pancasila dengan jurusan Ekonomi hingga mendapat gelar Doktorandus (Drs.). Sesuai dengan harapan orangtuanya.

Baca juga: Ayahnya Mantan Kepala Intelijen, Indro Warkop Sejak Awal Diwanti-wanti Tak Ikut Jejak

Lalu mengapa Indro lebih memilih menjadi komedian?

"Itupun gue ngomong sama nyokap. Diizinin," kata Indro, dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Sabtu (23/10/2021).

Ketika masih SMA, Indro memang sudah tergabung dengan grup Warkop dan mendapat honor dari manggung di berbagai acara.

Ia mengaku baru menyadari dunia lawak bisa menjadi ladang profesional setelah Warkop DKI ditawari main film.

Baca juga: Indro Warkop Batal Masuk Akabri karena Tak Mau Khianati Ibunya

"Tadinya kita masih mikir, 'Ini pasti akan temporer nih'. Karena kita memang tidak berancang-ancang jadi pelawak," kata Indro.

Selain itu, dulu pelawak lekat dengan citra kekuatan politik.

Indro berujar, pada 1977 Warkop sempat menolak tawaran untuk bermain film.

"Akhirnya 1978 kita harus nentuin nih, enggak enak juga, apalagi Badil kan orang film, orang Teater populer," ujar Indro.

Baca juga: Jika Dulu Masuk Akabri, Indro Warkop: Jenderal Dapat Lah Gue

Selama setahun Warkop banyak melakukan survei dan konsultasi untuk mengetahui seluk-beluk dunia film.

Pada 1978, Indro mencoba memilih jalan hidupnya.

"Gue juga ngomong ke ibu gue, 'Ma, kayaknya aku mau jadi pelawak, karena kami sudah berpikir menjadi profesional. Kira-kira gimana, Ma?'," tutur Indro.

Baca juga: Jika Dulu Masuk Akabri, Indro Warkop: Jenderal Dapat Lah Gue

Ibunya lantas bertanya apakah Indro mencuri, merugikan orang baik dari segi materi maupun nama baik. Indro menjawab tidak.

"Enggak tapi terus terang kami melakukan kritik sosial," jawab Indro ke ibunya.

"'Itu sebuah perjuangan. Kamu turunan pejuang. Semua ada risikonya. Pokoknya selama kamu tidak melakukan hal yang haram, monggo. Dunia sekarang sudah mulai bebas'," tutur ibu Indro yang akhirnya mengizinkan pilihan sang putra tunggal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com