Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Squid Game Sukses gara-gara Manipulasi Chart, Penulis Asal Jepang Ini Banjir Kritikan

Kompas.com - 22/10/2021, 14:08 WIB
Fitri Nursaniyah

Penulis

Sumber Koreaboo

JAKARTA, KOMPAS.com - Squid Game yang tayang perdana pada 17 Oktober ternyata masih jadi perbincangan hangat pencinta drama di media sosial.

Permainan anak-anak dalam drama Squid Game bahkan marak diikuti oleh pemirsa.

Dua di antara enam permainan yang paling populer adalah lampu hijau lampu merah dan permen dalgona.

Baca juga: Squid Game dan Lee Jung Jae Masuk Nominasi Gotham Independent Film Awards 2021

Namun, di tengah tingginya popularitas Squid Game, seorang penulis artikel dari sebuah media Jepang mengklaim bahwa drama tersebut sukses karena manipulasi chart.

Layaknya, tangga lagu K-Pop, Naoko Yamamoto mengklaim bahwa peringkat drama Squid Game di layanan streaming Netflix merupakan hasil rekayasa.

Dilansir Koreaboo, Jumat (22/10/2021), klaim tersebut dirilis dalam sebuah artikel media ekonomi Jepang, Modern Business.

Baca juga: Situs Streaming Video Asal China Dituding Jiplak Squid Game

Yamamoto membeberkan tiga alasan mengapa drama Squid Game tidak membuat orang Jepang kecanduan.

Dalam artikelnya, Yamamoto mengakui bahwa jumlah penayangan drama Squid Game di Jepang memang cukup tinggi.

Namun, bagi dia, mayoritas penonton justru tidak memberikan repsons yang baik pada Squid Game.

Baca juga: Squid Game Sukses, Jung Ho Yeon Dapat Banyak Tawaran Iklan

Hal ini terlihat dari artikel soal Squid Game hasil publikasi media Jepang yang rata-rata mendapatkan kurang dari 100 komentar.

"Ini (komentar) merupakan indikasi tingkat minat yang dimiliki orang-orang," kata Yamamoto.

Alasan kedua, dari minimnya respons orang Jepang terhadap artikel soal Squid Game, ia menyimpulkan bahwa peringkat drama dapat dimanipulasi.

Baca juga: Ucapan Kakek di Squid Game, Oh Young Soo Buat Mijoo Lovelyz Menangis, Kenapa?

Menurutnya, Korea Selatan memiliki kemampuan untuk memanipulasi chart.

"Seperti yang mereka lakukan dengan K-Pop," kata dia.

Alasan ketiga, Yamamoto menyebut bahwa drama dengan tema permainan mematikan bukan hal baru bagi industri hiburan Jepang.

Baca juga: Squid Game Sukses, Netflix Disebut Raup hingga Rp 12,5 Triliun

Halaman:
Sumber Koreaboo
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com