Choi Ye Bin Pernah Kehilangan Uang Rp 10 Juta gara-gara Voice Phishing

KOMPAS.com - Aktris Choi Ye Bin mengaku pernah kehilangan uang tabungannya gara-gara voice phising atau vhising.

Voice phishing atau vhishing adalah jenis penipuan yang biasa melancarkan aksi melalui saluran telepon.

Kejadian tak mengenakkan itu diceritakan Choi Ye Bin saat hadir sebagai tamu di Knowing Brother bersama Kim Hyun Soo dan Jin Ji Hee, lawan mainnya dalam drama The Penthouse.

Baca juga: Choi Ye Bin Sebut Karakternya di Drama The Penthouse seperti Landak

Choi Ye Bin awalnya berpikir bahwa voice phising selalu berkaitan dengan keluarga, tetapi ternyata dia salah.

Pelaku berpura-pura menjadi seorang jaksa dari lembaga federal yang memberitahu informasi mengenai uang tabungan Choi Ye Bin.

"'Ini Choi Ye Bin, kan? Uang di akun Anda telah digunakan sehubungan dengan kejahatan. Jika Anda tidak bekerja sama, Anda harus diselidiki juga'," kata Choi Ye Bin mengingat ucapan pelaku, dilansir dari Soompi, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Bintang Muda The Penthouse, Choi Ye Bin Dituding Melakukan Bullying, Ini Kata Agensi

Choi Ye Bin mengatakan, pelaku menyuruhnya untuk mencari kebenaran itu secara online.

"Aku memeriksa nama dan foto (soal jaksa penipu) dan semuanya secara online. Jadi aku langsung percaya dan berbicara dengan mereka di telepon selama satu jam," tuturnya.

Ye Bin menuturkan, penipuan itu terjadi sebelum dia debut sebagai aktris.

Baca juga: Mengenal Tindak Kejahatan Digital, Skimming, Phising Hingga Carding

"Itu adalah waktu yang sulit bagiku, jadi semua tabungan yang aku miliki di rekening bank adalah 900.000 won (Rp 10 juta)," kata Ye Bin.

Ia masuk ke perangkap pelaku karena pelaku tidak meminta mengirimkan uang secara langsung, tetapi melalui sertifikat hadiah.

"Mereka mengatakan kepadaku untuk mentransfer semua uang itu ke sertifikat hadiah untuk saat ini. Jadi saya segera memesan sertifikat hadiah," ujarnya.

Baca juga: Cara Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah Facebook agar Tidak Kena Phising Tag Link Porno

Lalu, kata Ye Bin, pelaku meminta nomor sertifikat hadiah tersebut dengan iming-iming janji akan dikembalikan setelah penyelidikan selesai.

"Jadi aku memberi tahu mereka nomornya dan pada hari itu, rekening bankku saldonya nol," ucapnya.

Ye Bin mengaku tidak menceritakan peristiwa penipuan itu kepada orang terdekatnya meski semua bertanya kemungkinan voice phising.

Setelah dipikir, Ye Bin percaya peristiwa yang dialaminya adalah penipuan lantaran pelaku yang mengaku jaksa itu tidak meneleponnya kembali.