KOMPAS.com - Penggerebekan narkoba di Mumbai oleh Narcotics Control Bureau (NCB) dan penangkapan putra aktor Shah Rukh Khan, Aryan Khan, telah menyita perhatian publik beberapa hari terakhir.
Pengadilan Mumbai pada hari ini, Kamis (14/10/2021), akan melanjutkan sidang dengan agenda permohonan jaminan terhadap terdakwa Aryan Khan, Arbaaz Merchant, Munmun Dhamecha, dan yang lainnya.
Dalam sidang yang digelar Rabu (13/10/2021), NCB mengklaim bahwa Aryan Khan terhubung dengan perdagangan gelap barang selundupan.
Berikut sejumlah fakta dari tertangkapnya dan proses sidang Aryan Khan terkait kasus narkoba, dikutip dari Hindustan Times.
NCB menggerebek kapal Cordelia Cruise, yang sedang dalam perjalanan dari Mumbai ke Goa pada 2 Oktober 2021, sebab diduga ada pesta narkoba.
Dari penggerebekan tersebut, petugas kepolisian menyita 13 gram kokain, 21 gram Hashish, 22 pil MDMA, 5 gram MD, dan 6 gram chara.
Baca juga: Hrithik Roshan Sampaikan Dukungan untuk Aryan Khan lewat Surat Terbuka
Terkait penggerebekan tersebut, pihak berwajib telah melakukan 20 penangkapan, termasuk dua warga negara Nigeria.
Saat ini, pengadilan khusus Narkotika dan Zat Psikotropika sedang mendengarkan permohonan jaminan untuk Aryan Khan dan terdakwa lainnya.
NCB dalam persidangan mengungkapkan, Aryan Khan biasa mendapatkan obat-obatan dari teman dekatnya, Arbaaz Merchant, yang juga ditangkap setelah penggerebekan di kapal pesiar.
"Penyelidikan telah mengungkap peran terdakwa nomor satu (Aryan Khan) dalam pengadaan dan distribusi gelap barang selundupan," kata NCB dalam persidangan.
"Dalam penyelidikan juga terungkap bahwa terdakwa nomor satu (Aryan Khan) mendapat obat-obatan dari terdakwa nomor dua (Arbaaz) dan orang-orang yang terhubung dengan Arbaaz," lanjutnya.
Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba, Reputasi Aryan Khan Dipertaruhkan
Sebelumnya, agen pusat telah mengakses percakapan WhatsApp antara Aryan Khan dan Arbaaz Merchant.
Dalam obrolannya, Arbaaz telah berbagai beberapa obat kepada Aryan Khan.
"Terdakwa nomor satu dan dua terkait dan bekerja sama (dalam kasus ini), mereka berkolaborasi dengan sangat erat," kata penyelidik.
NCB juga sempat mengungkapkan, mereka yang berada di kapal pesiar pada awalnya berencana untuk menghindari pemeriksaan keamanan dengan menyembunyikan obat-obatan tersebut di barang pribadi, termasuk sepatu, kaus kaki, hingga pembalut wanita.