JAKARTA, KOMPAS.com- Dokter Tirta ikut bicara terkait konten bagi-bagi uang yang kemudian membuat pemilik konten tak nyaman karena merasa diikuti.
Menurutnya, hal ini terjadi karena kontennya membuat orang berharap dan akan melakukan berbagai cara untuk mendapat bantuan.
"Gini bosku, kalau kamu buat konten yang suka bagi-bagi uang, terus dikontenin kayak gitu, akan banyak orang ngikutin dirimu karena berharap," kata Tirta dikutip dari akun TikTok @tirtacipeng.
Baca juga: Jelaskan Kronologi Video Viral, Baim Wong Sebut Sudah Sempat Tegur Kakek Baik-baik
"Spam komen, spam DM, mungkin nyamperin rumah atau nyamperin toko," lanjutnya.
Lebih lanjut Tirta juga mengatakan, boleh saja menegur, menolak, tapi ada etikanya.
"Kalau ada orang yang ngikutin, kalau sampeyan enggak suka ya tinggal tegur, kalau pun sampeyan mau viralin orangnya, ada etikanya di blur, ya kan," ujar Tirta.
"Negur tapi tidak sampai mempermalukan, karena bahaya. Kecuali memang niatnya dalam hati memang sengaja ngontenin," imbuh Tirta.
Tirta memberikan contoh kejadian serupa yang pernah dia alami.
Baca juga: Kakek Suhud Mengaku Terkejut Melihat Sikap Baim Wong Berbeda dari Video YouTube
Toko miliknya juga pernah didatangi orang yang meminta uang, meskipun tidak suka, tapi Tirta menolaknya secara halus.
Misal tindakan orang tersebut sudah melewati batas, seperti mengirim pesan melalui telemedicine, Tirta memilih untuk menyensor entah nomor atau wajah.
"Gua sensor nomornya, gua sensor profilnya. Karena gua mau ngingetin bukan mau mempermalukan, itu dua hal yang sangat berbeda," ucap Tirta.
"Semoga dipahami buat yang buat konten kayak gitu," imbuhnya lagi.
Video yang sudah ditonton 1,6 juta kali itu mendapat komentar positif dari netizen.
"Betul banget," tulis @naliahrahman.
"Mantap bang bijak sekali," tulis @chandtsesainsidedt666.
"Nah ini baru namanya sefrekuensi," tulis @bbymha13.
@tirtacipeng Konten bagi bagi uang? #baimwong #baim #fyp #fypIndonesia #drtirta #viral ? original sound - TirtaaaaaaSimak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.