Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan dan Ketakutan Ardhito Pramono sebagai Musisi

Kompas.com - 06/10/2021, 12:33 WIB
Vincentius Mario,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Ardhito Pramono selama beberapa tahun belakangan ini bisa disebut sebagai salah satu musisi muda Tanah Air yang produktif dan sedang naik daun.

Ardhito Pramono kerap tampil dalam berbagai panggung dan lagunya juga dicintai oleh banyak penggemarnya.

Namun, di balik itu semua, Ardhito ternyata memiliki penyesalan dan ketakutannya sebagai musisi.

Hal itu diceritakan Ardhito Pramono saat berbincang dengan Helmy Yahya. Berikut rangkuman Kompas.com dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.

Menyesal sering buat lagu bahasa Inggris

Dalam karyanya, Ardhito Pramono punya karakter lewat singel bernuansa jazz dan berbahasa Inggris.

Namun, penyanyi berusia 26 tahun ini mengaku bahwa ia menyesal sudah dikenal sebagai penyanyi berbahasa Inggris.

“Aku sejujurnya rada-rada agak menyesal juga sih (sudah dikenal sebagai penulis lagu dan penyanyi berbahasa Inggris),” kata Ardhito, dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Penyesalan Ardhito Pramono karena Sering Ciptakan Lagu Bahasa Inggris

Sejak awal, Ardhito Pramono berkeinginan berangkat lewat karya-karyanya dalam bahasa Indonesia.

Namun, pemain film Story of Kale ini mengaku memang dari awal belajar menulis lagu dalam bahasa Inggris.

Takut disebut penyanyi jazz

Meski lagunya kental dengan nuansa jazz, Ardhito mengatakan, ia takut dengan gelar penyanyi jazz yang disematkan kepadanya.

“Sebenarnya aku takut dengan gelar penyanyi jazz. Berat dan belum bisa tanggung jawab sama ‘tanggung jawab bisa main jazz’,” kata Ardhito.

Ardhito mengaku, tetap ingin disebut sebagai penyanyi pop-jazz, tetapi dengan karakter tersendiri yang dimilikinya.

Lewat lagunya, Ardhito Pramono kerap menyempilkan pengaruh jazz.

“Oke, aku memilih pop saja. Menurut aku, gimana caranya kita bisa memperdengarkan jazz kepada khalayak,” ujar Ardhito.

Baca juga: Ardhito Pramono Takut dengan Gelar Penyanyi Jazz, Kenapa?

Lebih suka disebut musisi daripada aktor

Selain dikenal sebagai penyanyi dan musisi, Ardhito Pramono beberapa kali terlibat sebagai aktor film.

Sebut saja, Story of Kale, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, hingga Dear Nathan 3, adalah beberapa judul film yang dibintangi Ardhito.

Meski begitu, Ardhito Pramono mengaku, ia lebih nyaman disebut penyanyi dan musisi daripada aktor film.

“Aku lebih suka dikenal sebagai penyanyi dan musisi, karena lebih lebar. Karena musik ada di film. Musik 70 persen bagian dari film,” ucap Ardhito.

Baca juga: Alasan Ardhito Pramono Lebih Senang Disebut Penyanyi dan Musisi daripada Aktor

Visualisasi dalam menciptakan lagu

Sejak awal berkuliah, Ardhito mulai menyadari pentingnya visualisasi dalam bermusik, begitu pun sebaliknya.

Pelantun “Ciggaretes of Ours” ini yakin apa yang dikatakan oleh Martin Scorsese itu memang benar dan nyata.

“Karena ada omongan kalau enggak salah kutipan dari Martin Scorsese, dia bilang, 70 persent of film, is music. It is good to know how visual work, kita bisa jadi penulis naskah yang baik,” tutur Ardhito.

Cara seperti itu yang selalu digunakan Ardhito Pramono dalam proses penciptaan lagu.

“Akhirnya aku adaptasikan itu jadi lagu. Itu terjadi setiap lagu, visual dulu, baru nanti tahu lagunya seperti apa, mau omongin apa dan selanjutnya,” ujar Ardhito Pramono.

Baca juga: Ardhito Pramono Ungkap Lagunya Pernah Dianggap Kurang Komersial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com