Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Jadi Sarang Film Bajakan, Ernest Prakasa: Seharusnya Memberikan Edukasi, Bukan Malah Fasilitasi

Kompas.com - 19/09/2021, 09:29 WIB
Fitri Nursaniyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ernest Prakasa menantang TikTok memerangi aksi pembajakan film.

Hal ini karena TikTok justru kini banyak dihuni oleh konten film bajakan yang jelas merugikan bagi para pembuat film.

"Saya tantang @tiktokIDN untuk buat statement terbuka soal ini. Akui bahwa platformnya banyak dihuni film bajakan & nyatakan bahwa ada niat untuk memerangi itu," tulis Ernest sebagaimana dikutip Kompas.com dari Twitter @ernestprakasa, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Ernest Prakasa Lega Toko Kelontong Ibunya Tutup dan Ungkap Nasib Karyawannya

Sutradara film Imperfect itu menilai TikTok justru masih menikmati traffict yang datang dari konten bajakan.

Ia lantas membandingkan dengan YouTube yang dianggap lebih baik karena memiliki sistem khusus untuk mendeteksi konten bajakan.

"Meskipun belum sempurna, tapi platform UGC seperti YouTube punya sistem & itikad baik untuk memerangi pembajakan, Perkara BISA memang masih diusahakan, tapi yang penting, perkara MAU nya dulu. @tiktokIDN, sampai saat ini, masih tampak menikmati keadaan." tulis Ernest.

Baca juga: Netizen Ini Tulis Komentar Jahat demi Dapat Perhatian Meira, Ernest Prakasa: Worth It Kah Rasa Senang Kamu?

Seharusnya, kata Ernest, platform berbagi video seperti TikTok yang bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja bisa memberikan edukasi terkait pembajakan.

"Dalam hal pembajakan, seharusnya memberikan EDUKASI, bukan malah FASILITASI," ucap Ernest.

Faktanya, ada banyak konten kreator TikTok yang mendapatkan engagement tinggi karena konten film bajakan.

Baca juga: Toko Kelontong Ibunya Ditutup, Ernest Prakasa Merasa Sedih Sekaligus Lega

Para kreator membuat video TikTok berupa potongan film dalam banyak part agar bisa ditonton gratis oleh pengguna lain.

Hal ini masih menuai pro kontra dari netizen, sebab sebagian dari mereka masih jadi penikmat konten bajakan dan sebagian berjuang untuk memberantas konten bajakan.

Sesuai dengan apa yang diutakan oleh netizen ini di kolom komentar Twitter Ernest Prakasa.

Baca juga: Ernest Prakasa Jelaskan Alasan Ibunya Tutup Toko Kelontong yang Berdiri sejak 1985

"Kadang miris lagi kalo ada netizen bilang "Emang kenapa kalo bajakan?" dan lebih sedih lagi ketika temen nyuruh aku nonton film dari telegram," tulis akun Twitter @Songkrasin22.

"Ada temen tiba2 punya tiktok, pas ditanya buat apa ternyata buat nonton film katanya biar gampang, sama kaya facebook. Ada lagi temen lain yg blng ngapain beli viu, netflix dll, kan yg gratis banyak di telegram sama tiktok," tulis akun Twitter @imvibbyy.

"Yang ngga habis pikir itu, kok bisa-bisanya kepikiran film dipotong-potong jadi 3 menit per part.Gw yakin tiktok juga kecolongan sih awalnya. Tapi abis kecolongan kok kayaknya lama-lama jadi keenakan. Hahaha. semoga ada jalan keluarnya ya koh @ernestprakasa," tulis akun Twitter @trieandis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com