Agnez Mo Tak Berniat Pamer Saat Umumkan Bangun Klinik Vaksin Covid-19 Gratis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Agnez Mo mengungkapkan cerita di balik unggahannya soal klinik vaksin Covid-19 yang dia bangun bersama AG Peduli.

AG Peduli merupakan kegiatan sosial persembahan dari Agnez Mo beserta keluarga dan ayah baptisnya untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Baca juga: Ogah Pamer Punya Anak Asuh dan Disekolahkan sampai Kuliah, Agnez Mo: Tujuannya Bukan Itu

Agnez menuturkan, kegiatan sosial vaksinasi Covid-19 secara gratis itu sudah berjalan jauh sebelum dia menggunggah soal kegiatan tersebut di Instagram.

"Awalnya kita mau bikin itu purely untuk sosial bahwa oke yang penting ada klinik yang memberikan vaksin secara free, (memberi) informasi," ujar Agnez Mo dikutip dari kanal YouTube V Entertainment.id, Kamis (16/9/2021).

Agnez Mo mengatakan, tak terbesit sekalipun dipikirannya kalau tujuan mengunggah informasi tersebut hanya untuk pamer.

Baca juga: Diam-diam Sering Bantu Sesama, Agnez Mo: Tangan Kanan Memberi, Tangan Kiri Enggak Usah Tahu

"Enggak pernah ada (pemikiran) seperti itu," tegas Agnez.

Alasan Agnez baru mengumumkan setelah kegiatan sosial itu berjalan cukup lama lantaran ia tak ingin disebut artis politisi.

"Salah satunya saya juga khawatir saat vaksin baru datang terus nanti dipolitisilah apa, makanya saya bilang, saya di belakang panggung saja," tuturnya.

Baca juga: Kunci Agnez Mo Tetap Fokus Raih Mimpi meski Sempat Diremehkan

Maka dari itu, Agnez lebih mementingkan kalau kegiatan sosial itu ada dan berjalan lancar tanpa harus diumbar ke publik.

Sebagai informasi, pada bulan Juni lalu, Agnez Mo juga menyediakan pelayanan klinik vaksinasi Covid-19 secara gratis.

Selain vaksinasi, klinik tersebut juga berfasilitas lengkap, yaitu tersedianya mobil ambulans, laboratorium hingga ruang emegency.

Baca juga: [POPULER HYPE] Ivan Gunawan Bagikan 4 Desain Masjid Mega Bintang | Agnez Mo Pernah Diremehkan

Program itu juga bekerja sama dengan Puskesmas Pademangan yang terdiri dari 60 tenaga kesehatan dan 120 relawan non-nakes.