Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Daniel Mananta Sempat Terpukul karena Pandemi hingga Bangkit Lagi

Kompas.com - 10/09/2021, 16:30 WIB
Cynthia Lova,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Daniel Mananta jadi bintang tamu di kanal YouTube Merry Riana.

Daniel Mananta berbicara tentang pandemi Covid-19 yang diakuinya membuat semua orang terpukul, termasuk dirinya.

At the same time, gue juga ngerasa sih kayak pandemi ini hit semua orang tanpa terkecuali,” ucap Daniel Mananta dikutip Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Meski pandemi Covid-19 membuat semua orang terpukul, Daniel Mananta mengatakan, akan ada respon yang berbeda dari tiap orang.

Hal itu tergantung bagaimana menanggapi pandemi Covid-19 di dalam hidup orang tersebut.

Baca juga: Daniel Mananta Ungkap Ketakutan Terbesarnya di Dunia Hiburan, Ternyata...

“Tapi yang berbeda adalah narasi yang dibangun di dalam otak kita. Pandemi ini akan menguatkan kita atau melemahkan kita," ujar Daniel.

"Pandemi ini akan buat kita jadi lebih sabar, lebih dekat dengan keluarga kita, atau akan mencerai beraikan keluarga kita atau pandemi ini menjadi sebuah kutukan buat kita,” katanya lagi.

Daniel mengatakan, hal yang membuatnya kuat bertahan sampai saat ini adalah Tuhan. Sebab, di masa pandemi Covid-19, ia punya tujuan.

Menggunakan perumpamaan pohon kering yang ada di hutan, Daniel mengatakan, ada satu pohon yang daunnya sangat lebat dan berbuah di hutan itu.

Ternyata, setelah ditelusuri, pohon itu dekat dengan sungai dan akarnya masuk ke sumber air sungai.

Baca juga: Daniel Mananta Mengaku Pernah Jadi Pengangguran sampai Depresi

Oleh karenanya, pohon yang lebat dan berbuah itu bisa menjadi makanan buat pohon-pohon di sekeliling hutan tersebut. Dengan begitu, pohon yang kering bisa sehat karena pohon yang lebat tersebut.

Daniel Mananta ingin mengatakan, ia menjadi kuat seperti pohon yang lebat karena kekuatan dari Tuhan yang diumpamakan seperti sumber air sungai.

Namun, Daniel melanjutkan, ada juga pohon yang mengambil sumber air yang salah. Sehingga, hasilnya tidak baik.

“Banyak orang sekarang mereka temukan di pandemi ini, akarnya mereka ada di sumber mata air yang toxic," kata Daniel Mananta.

"Ketika mereka menaruh akar mereka di kekayaannya, di kerjaannya, di orang-orang yang mereka pikir bakal selamatkan hidup mereka. Oh my Godness ini mata air yang toxic. Kenapa enggak kita masukkan ke dalam mata air yang sebenarnya,” tutur Daniel lagi.

Baca juga: Ungkap Momen Terberat dalam Pernikahannya, Daniel Mananta: Kayak Gelas Udah Dipecahin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com