Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Ombak Banyu Asmara, Album Terbaru The Panturas

Kompas.com - 10/09/2021, 13:46 WIB
Vincentius Mario,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup musik bergenre surf rock The Panturas merilis album teranyar bertajuk Ombak Banyu Asmara.

Ini menjadi album kedua The Panturas setelah sebelumnya merilis Mabuk Laut, dengan tiga lagu sukses yakni “Gurita Kota”, “Fisherman’s Slut”, dan “Sunshine”.

Lewat Ombak Banyu Asmara, band asal Bandung tersebut ingin keluar dari bentuk konvensional guna menemukan otentisitas yang tidak ditemukan di kebanyakan band surf rock lainnya.

Baca juga: The Panturas Rilis Album Baru, Ombak Banyu Asmara

“Kami menyebutnya kelab rock selancar kontemporer yang berbasis pada garage rock dan percampuran unsur punk,” kata bassis Bagus ‘Gogon’ Patria dalam siaran pers, Jumat (10/9/2021).

Album ini dibuka oleh komposisi instrumentalia berjudul "Area Lepas Pantai".

The Panturas memberi transisi sempurna dari "Mabuk Laut" menuju 10 lagu yang secara aransemen digubah untuk menuturkan ragam budaya.

Baca juga: Lirik Lagu Tafsir Mistik dari The Panturas

Drunmer Surya "Kuya" Fikri Asshidiq, menyebut bahwa Panturas telah menambah pengaruh-pengaruh musikal lebih lebar lewat album ini.

“Kami banyak mendengarkan referensi baru di luar wilayah surf music puritan, semisal Takeshi Terauchi atau Yanti Bersaudara. Album ini mendobrak kebiasaan yang sudah pernah Panturas lakukan sebelumnya," ungkap Kuya.

The Panturas menggaet beberapa penyanyi lain dalam produksi album ini.

Baca juga: Sha Ine Febriyanti Jadi Vampir di Video Klip Terbaru The Panturas

Single "Balada Semburan Naga" mengawinkan unsur oriental Mandarin dengan gambang kromong, di mana Adipati, vokalis band hc/punk The Kuda diundang sebagai tamu duel bagi Panturas.

Selain itu, duet selanjutnya tersaji pada single berjudul "Masalembo". Panturas menggamit Nesia Ardi dari NonaRia.

Semua eksplorasi tersebut dilengkapi sebuah lagu pop bergaya sengau yang nantinya akan dibuatkan film pendek, berjudul "All I Want".

Baca juga: The Panturas Eksplorasi Musik Melayu dalam Lagu Tafsir Mistik

Di album ini, The Panturas juga menggandeng Lafa Pratomo, sebagai produser musik.

Album Ombak Banyu Asmara mulai bisa didengar sejak Kamis (9/9/2021), tepatnya pukul 24.00 WIB, di berbagai platform streaming musik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com