JAKARTA, KOMPAS.com - Made Sandy Salihin, kembaran dari Wayan Mirna Salihin, merasa keberatan dengan serial Sianida yang ditayangkan di layanan streaming WeTV.
Dalam unggahan di Instagramnya, Sandy mengutarakan keberatannya karena cerita di dalam serial itu dianggap mirip dengan kisah Mirna, yang meninggal akibat racun sianida.
Dalam unggahannya, Sandy juga menyatakan tidak ada pihak yang meminta izin dari keluarganya berkait pembuatan web series tersebut.
Baca juga: Serial Sianida Disebut Mirip Kasus Mirna dan Jessica, Ini Penjelasan Produser
Raam Punjabi selaku produser dari serial Sianida kembali menegaskan cerita Sianida bukan membahas tentang kasus pembunuhan Mirna.
"Saya enggak kenal keluarganya dan ini serial tidak ada hubungannya dengan keluarga siapapun. Ini adalah cerita fiktif jadi saya enggak tahu mau tanggapi apa," kata Raam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Raam Punjabi tak bisa menghalangi hak Made yang merasa keberatan dengan cerita Sianida.
Baca juga: Serba-serbi Serial Sianida, dari Keraguan Aghniny Haque hingga Bahaya Sianida
Menurut Raam, siapapun bisa bebas berkomentar tentang serial yang dibintangi oleh Aghniny Haque tersebut.
"Makanya kalau sianida itu kan bukan barang pribadi, bukan barang yang dibanggakan, jadi kalau kembarannya ngomong, saya mau bilang apa? Itu kan hak masing-masing," ucap Raam Punjabi.
Dalam konferensi pers virtual perilisan serial Sianida, Raam Punjabi sudah berkata bahwa serial ini tak memiliki hubungan dengan kasus pembunuhan Mirna.
Baca juga: Rio Dewanto Puji Isu yang Diangkat di Serial Sianida
Dia menyadari bahwa orang-orang pasti akan menghubungkan cerita itu dengan kasusnya karena peristiwa pembunuhan Mirna adalah kasus besar dan menjadi perhatian publik.
Kasus pembunuhan Mirna
Untuk diketahui, Wayan Mirna Salihin meninggal dunia pada 6 Januari 2016.
Ia dinyatakan meninggal setelah meminum kopi Vietnam yang ternyata mengandung racun sianida.
Kasus pembunuhan Mirna saat itu menghebohkan publik.
Teman Mirna, Jessica Kumala Wongso menjadi tersangka dalam kasus itu.
Sebab, saat itu Mirna dan Jessica meminum kopi bersama.
Jessica diketahui sebagai orang yang memesankan kopi untuk Mirna dan satu teman kuliah lainnya.
Jessica divonis 20 tahun penjara dan saat ini mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.