Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rhoma Irama Terinspirasi Deep Purple untuk Merevolusi Musik Dangdut

Kompas.com - 04/08/2021, 22:59 WIB
Andika Aditia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Musik dangdut punya sejarah panjang di Indonesia. Musik yang memiliki unsur-unsur India, Melayu, dan Arab ini hadir di berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

Perjalanan musik dangdut yang mulai mengorbit pada dekade 60an tentu tak bisa dilepaskan dari nama musisi legendaris Rhoma Irama bersama super grup dangdutnya, yakni Soneta.

Rhoma Irama melakukan banyak gebrakan untuk mengenalkan musik dangdut secara luas dengan pakem yang sudah lebih matang sebagai sebuah genre.

Rhoma Irama membuat citra dangdut naik kelas, bukan lagi hanya sekadar musik orkes biasa.

Di balik semua itu, siapa sangka jika Rhoma Irama ternyata terinspirasi dari grup band rock legendaris asal Inggris, yakni Deep Purple.

Baca juga: Profil Abdul Hadi, Pemain Suling Soneta Group yang Meninggal Dunia

Adapun, Deep Purple, bersama dengan Led Zeppelin dan Black Sabbath, telah disebut sebagai "trinitas suci dari hard rock dan heavy metal Inggris di awal hingga pertengahan 70an".

Mereka terdaftar dalam Guinness Book of World Records tahun 1975 sebagai "band paling keras di dunia" untuk konser tahun 1972 di Rainbow Theatre London dan telah menjual lebih dari 100 juta album di seluruh dunia.

Deep Purple sendiri pernah tampil di Indonesia pada tahun 1975. Mereka tampil dalam dua hari, yakni tanggal 4 dan 5 Desember.

Saat itu, Deep Purple digawangi David Coverdale (vokal), Ritchie Blackmore (gitar), Jon Lord (keyboards), Glenn Hughes (bas, vokal), dan Ian Paice (drum).

Baca juga: Rhoma Irama hingga Elvy Sukaesih Berduka, Abdul Hadi Pemain Suling Soneta Meninggal Dunia

Tujuan Deep Purple saat itu untuk tur promosi album terbaru mereka, Come Taste the Band.

Menurut Rhoma, kedatangan Deep Purple ke Indonesia saat itu menjadi ilham tersendiri bagi banyak band di Indonesia, tak terkecuali super grup dangdut Soneta yang ia bentuk.

Menurut Rhoma, konsep, fasilitas, peralatan, dan persiapan yang ditunjukkan Deep Purple ketika mengentak stadion Gelora Bung Karno kala itu membuatnya belajar bagaimana membentuk band yang matang.

“Nah jadi karena saya terinspirasi dari band rock luar yang datang ke Indonesia saat itu, Deep Purple tahun 75, kebetulan saya juga melakukan revolusi musik yang namanya sound system, lighting system, sama dengan Deep Purple,” ucap Rhoma seperti dikutip di kanal YouTube Rhoma Irama Official, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Rhoma Irama Akui Soneta Terpengaruh Deep Purple

Kata Rhoma, Soneta akhirnya melakukan hal yang sama dengan membawa berbagai keperluan dan kelengkapan alat agar bisa tampil maksimal untuk menghibur para penggemar musik dangdut.

“Itu kapasitasnya kira-kira 100.000 watt, nah sebelumnya orkes melayu kan biasanya cuma 50 watt. Nah ini semua bawaan pentas kita bawa sendiri,” kata Rhoma.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com