JAKARTA, KOMPAS.com- Aktris Amanda Manopo sedang berduka, sang bunda, Henny Manopo meninggal dunia, Minggu (25/7/2021).
Beberapa hari sebelumnya, keluarga Amanda juga diketahui sibuk mencari rumah sakit dengan ICU dan fasilitas penunjang lainnya.
Berikut kronologi kondisi Henny Manopo menurut cerita Ricco Richardo, manajer Amanda Manopo.
Henny Manopo sempat menjalani isolasi mandiri di rumah. Bahkan menurut Ricco, ibunda Amanda awalnya hanya mengeluhkan batuk kering.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Ibunda Amanda Manopo Terinfeksi Covid-19 dengan Komorbid Diabetes
"Isoman 14 hari di rumah, tapi dia ada penyakit bawaan diabetes yang Covid (-19) ini nyerang terus," kata Ricco dikutip dari MOP Channel.
"Aku bawain obat (selama isoman) langsung minum, makan udah enak, 'cuma batuk doang, batuk kering, doain ya,'" kenang Ricco mengulang ucapan Henny saat itu.
Di malam takbir, Ricco yang berbicara dengan Henny melalui panggilan telepon merasa suara ibunda Amanda itu sudah terdengar terbata-bata seperti sesak napas.
"(Bicara) dengan bahasa terbata-bata agak sesek napas, 'aku enggak apa-apa, aku lagi nonton Ikatan Cinta, aku liat Manda aku happy,'" kenang Ricco mengenang ucapan Henny.
Baca juga: Ibunda Amanda Manopo Meninggal Dunia, Ricco Richardo Ungkap Pernah Janjikan Hal Ini
Saat itu Ricco sudah merasa tidak enak dan menyarankan untuk membawa Henny ke rumah sakit, tapi Henny menolak dan ingin tetap berada di rumah.
"Tadinya sih biasa-biasa aja, tapi itu udah agak ngos-ngosan, ngomong sama saya 'enggak apa-apa, aku sehat, aku enggak mau ke rumah sakit, pokoknya aku sehat, doain ya,'" ucap Ricco menirukan ucapan Henny.
Malam itu Ricco juga sempat membawakan tabung oksigen ke rumah Manda.
Keesokan paginya, ketika Ricco menghubungi lagi, kondisi tangan Henny sudah tidak bisa digerakkan.
"Besok pagi pas ditelepon, mami habis makan tangannya enggak bisa digerakin," tutur Ricco.
Baca juga: Ibunda Amanda Manopo Meninggal Dunia Usai Positif Covid-19
Akhirnya keluarga membawa Henny ke rumah sakit. Henny sempat dibawa ke RS Premier Bintaro sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran untuk mendapatkan ruang ICU.
Ketika dipindah rumah sakit, kondisi Henny cenderung stabil, begitupun saat mendapat perawatan di rumah sakit Mitra Keluarga, kondisinya sempat membaik di hari pertama.
"Kemarin masuk sini sempat bagus, hari pertama sempat bagus, hari kedua turun lagi," ujar Ricco.
Di hari kedua ini, Henny sempat mengalami koma karena penggumpalan darah di bagian otak.
"Karena Covid, ada penyakit bawaan, diabetes, yang mengakibatkan penggumpalan darah di otak yang sampai koma. Komanya dari hari kedua masuk sini, hari pertama belum koma," tutur Ricco.
"Tadi pagi masih bagus (saturasi oksigen) 90, siang tadi saturasi 70, jam 03.00 Manda kasih tahu aku 'mami kritis lagi,'" kata Ricco.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 16.00 Henny dikabarkan meninggal dunia.
"Beberapa menit kemudian mami udah enggak ada, sekitar jam 4 tadi kalau enggak salah (sore)," ucap Ricco.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.