Pajang Foto Jungkook BTS untuk Politik, Anggota Parlemen Korea Selatan Minta Maaf

KOMPAS.com - Seorang anggota parlemen Korea Selatan meminta maaf karena menggunakan foto Jungkook BTS saat mengusulkan legalisasi tato.

"Saya meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung," kata Ryu Ho-jeong, politisi dari Partai Keadilan dalam sebuah wawancara radio di MBC, Kamis (10/6/2021).

"Sebagai penggemar BTS, saya membenci ekspresi artistik mereka dibatasi," lanjut perempuan politisi tersebut.

Baca juga: Tertarik Kerja Sama, Sutradara Hospital Playlist Nantikan Panggilan dari BTS

Ryu Ho-jeong dikecam berbagai pihak, terutama penggemar BTS, karena memajang foto-foto Jungkook BTS di akun Twitter-nya, Selasa (8/6/2021).

Ryu sedang mengajukan usulan legalisasi tato oleh pekerja nonmedis.

Dalam UU layanan medis yang berlaku saat ini, tato hanya boleh dilakukan oleh orang yang memiliki lisensi medis.

"Angkat plester dari tubuh BTS," tulis Ryu pada foto Jungkook.

Baca juga: Pengakuan Jungkook BTS Soal Salam Vulcan di Star Trek Mendapat Respons Pemerannya

Dalam foto itu, tato pada punggung tangan Jungkook ditutup dengan manset dan plester.

Saat itu Jungkook bersama BTS tampil di sebuah program televisi. Tato merupakan hal terlarang di televisi Korea Selatan.

Twit itu langsung mendapat reaksi negatif dari penggemar BTS. Mereka menuduh Ryu menggunakan Jungkook untuk agenda politiknya.

ARMY, sebutan bagi fans BTS, menuntut sang politisi mencabut foto Jungkook dari unggahan itu.

Baca juga: Kocaknya Cara Jungkook BTS Tagih Hak Cipta Logo pada CEO HYBE

Berbicara tentang tuntutan ARMY, Ryu berdalih ingin mempromosikan usulannya melalui konten populer.

"Saya sedih karena penyebab kata 'politik' direspons negatif adalah kegagalan para politisi membangun kepercayaan masyarakat," tutur Ryu.

Anggota parlemen itu tidak menjawab tegas ketika host program radio itu menanyakan apakah dia berencana menghapus foto Jungkook.

Baca juga: Jungkook BTS Hanya Minum Air Selama Lima Hari Demi Video Musik Butter

"Ada berbagai pendapat yang berbeda. Seandainya saya diberi kesempatan untuk menjelaskan usulan saya," pungkas Ryu Ho-jeong