Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eko Nugroho: Seniman Itu Enggak Bisa Hidup Sendiri

Kompas.com - 04/05/2021, 14:28 WIB
Vincentius Mario,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelukis senior Eko Nugroho membagikan kisahnya sebagai pekerja seni rupa kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, dalam program Beginu Season 2 Episode 10: Eko Nugroho, Seni Jalanan, Spons dan Filsafat Ember Bocor.

Dalam kesempatan tersebut, Eko berpendapat bahwa seorang seniman tidak akan bisa hidup sendirian. 

"Saya sadar di situasi seniman, dia hanya fokus berkarya. Artinya dia ingat itu, tapi untuk mencari, mendatanya itu butuh effort lebih juga," ujar Eko dikutip dari kanal YouTube Kompas.com, Selasa (4/5/2021). 

Eko mengaku sempat kewalahan saat melukis sambil harus mendata dan mendokumentasikan karyanya. 

Baca juga: Menjadi Ayah Sekaligus Pelukis, Eko Nugroho: Seniman Tak Bisa Menyelesaikan Masalah Seorang Diri

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pelukis berusia 43 tahun ini telah membentuk sebuah tim kecil yang bergerak di studio lukisnya.  

"Makanya saya sudah punya satu tim kecil untuk membantu pendataan, dokumentasi begitu. Kayak mereka kasih masukan 'lukisan ini jamuran, harus dihancurkan atau direnovasi'. Karena enggak mungkin semua dari kepala saya. Kalau input itu besar, output-nya juga besar. Kita punya kapasitas," lanjut Eko. 

Eko juga menitipkan pesan kepada semua seniman agar fokus berkarya pada satu titik. 

"Kalaupun berkarya memang satu titik. Misalnya seni rupa, ya sudah seni rupa. Kalau masih muda mungkin banyak eksperimen. Lama-lama pasti akan, secara naluriah akan fokus sendiri. Kalau dia mencintai lukisan, itu akan fokus sendiri," tutur Eko. 

Baca juga: Ini Cara Ikut Kelas Melukis Bersama Seniman Eko Nugroho di Yogyakarta

Sebagai informasi, Eko Nugroho adalah pelukis seni rupa kontemporer Tanah Air yang lahir di Yogyakarta pada 1977.

Eko merupakan salah satu seniman jalanan Indonesia yang menggunakan mural sebagai cara untuk mengkritik situasi sosial, khususnya pada masa pasca-jatuhnya rezim Soeharto. 

Namanya kian diperhitungkan di tingkat global ketika berpartisipasi pada Lyon Biennal (2009), 55th International Art Exhibition of the Venice Biennale (2013), dan melakukan kolaborasi bersama brand fashion internasional Louis Vuitton (2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com