Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Awal Robi Navicula tentang Ide Film Dokumenter Pulau Plastik

Kompas.com - 29/04/2021, 09:24 WIB
Revi C. Rantung,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Film dokumenter Pulau Plastik segera tayang di bioskop Jabodetabek bulan ini.

Pulau Plastik sendiri merupakan sebuah film dokumenter produksi studio Visinema yang berkolaborasi dengan Kopernik, Akarumput, dan WatchDoc.

Film ini mengangkat isu lingkungan soal dampak buruk plastik terhadap kehidupan di bumi.

Baca juga: Cerita Robi Navicula Angkat Isu Pencemaran Plastik hingga Jadi Film Pulau Plastik

Film Pulau Plastik disutradarai Dandhy Laksono dan Rahung Nasution serta menampilkan Gede Robi vokalis band Navicula asal Bali. Selain itu ada Tiza Mafira, seorang pengacara muda asal Jakarta dan Prigi Arisandi, seorang biolgis dan penjaga sungai dari Jawa Timur.

Dalam acara bincang-bincang yang bertajuk Seni Melindungi Diri #BergerakUntukMasaDepan, Robi menceritakan bagaimana awal mengangkat isu pencemaran alam lantaran sampah plastik hingga akhirnya berhasil tayang di bioskop.

Selain itu, Robi turut menyampaikan harapan dengan adanya film dokumenter Pulau Plastik ini.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

Plastik di Bali

Robi Navicula mengakui film dokumenter ini berawal dari isu pencemaran alam karena sampah plastik di Bali. Kemudian mereka mulai mendesak pemerintah untuk memperhatikan.

Baca juga: Film Pulau Plastik Diharapkan Jadi Gerbang Film Dokumenter Tayang di Bioskop

“Kami planning, campaign-nya di Bali, concern di Bali. Industri pariwisata naik, sampah plastik banyak, lalu nge-push pemerintah buat regulasi,” kata Robi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/4/2021).

Hingga seiring berjalannya waktu, mereka bertemu dengan rumah produksi Visinema yang mengangkat isu tersebut ke ranah yang lebih luas yakni bioskop.

Dari pertemuan itu, muncul ide untuk mengangkat isu sampah plastik menjadi sebuah film.

“Dan ide ini jadi feature film dokumenter, kami senang diajak,” ujar Angga Dwimas Sasongko sebagai produser eksekutif.

Jam tayang di bioskop mundur

Angga Dwimas Sasongko mengaku bahwa film Pulau Plastik seharusnya tayang pada 2020 lalu.

Baca juga: Sinopsis Pulau Plastik, Dampak Pencemaran Plastik Sekali Pakai

Namun karena pandemi Covid-19 membuat penayangan film dokumenter ini molor hingga akhirnya tayang pada tahun ini.

Jadi gerbang film dokumenter

Robi mengatakan, dengan tayangnya film Pulau Plastik di bioskop bisa menjadi gerbang untuk film dokumenter lain berada di layar lebar.

Secara tidak langsung, Robi ingin memantik keberanian sineas-sineas berkarya membuat film dokumenter dari beragam isu.

Baca juga: Pesan dari Film Pulau Plastik Menurut Dandhy Laksono, Singgung Tiga Hal Sekaligus

“Ini bukan film dengan harapan revenue baik, Harapannya kita, adalah ini membuka suatu genre dokumenter, harus ada yang memulai,” kata Robi.

“Sekarang kita bawa ini bukan lagi isu yang baru karena sudah populer. Nah begitu juga ini (Film Pulau Plastik) masuk bioskop, tidak aneh lagi orang-orang bikin dokumenter dan diputar di bioskop-bioskop. Menginspirasi bukan hanya isu plastik tapi apa saja,” tambah vokalis band Navicula ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com