Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VoB Cerita Alasan Pilih Musik Metal dan Mengaku Kenyang akan Komentar Miring

Kompas.com - 23/04/2021, 10:14 WIB
Vincentius Mario,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Voice of Baceprot (VoB) adalah grup band beraliran metal asal Garut yang digawangi oleh tiga personel perempuan.

Mereka adalah Firda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum).

Saat menyambangi kantor Kompas.com, ketiganya bercerita soal komentar miring yang sering didapatkan karena penampilan mereka yang berlawanan dengan aliran musik yang dipilih.

Namun, komentar miring tersebut sama sekali tidak mengecilkan semangat VoB dalam berkarya.

Berikut beberapa fakta yang telah dirangkum Kompas.com tentang VoB.

Sisi lain metal

Ketiga personel VoB diketahui memakai hijab. Terkadang, penampilan mereka dicap tidak cocok dengan musik metal yang mereka bawakan.

Namun, menurut vokalis VoB, Marsya, band yang digawanginya adalah sisi lain dari metal.

Baca juga: Pilih Aliran Musik Metal, VoB: Itu soal Selera dan Kami Memang Cocok

"Kita ini sisi lain dari metal. Jadi, kalau orang beranggapan metal itu gelap, ya kita terangnya," ungkap Marsya saat diwawancarai di Menara Kompas, Kamis (22/4/2021).

Marsya menambahkan, aliran musik sebuah band itu soal selera dan tak bisa dipaksakan.

Kenyang komentar miring

Marsya mengaku, para personel VoB sudah kenyang dengan komentar miring tersebut dan memilih tidak ambil pusing.

Menurut Marsya, masalah sebenarnya ada pada orang-orang yang memberikan stigma itu sendiri.

"Sebenarnya kalau ada kayak stigma gitu justru yang ribet orang-orangnya, justru dia yang enggak enak," ungkap Marsya.

Marsya dan kedua rekannya hanya ingin memperkenalkan diri seutuhnya kepada para penggemar.

Baca juga: Marsya VoB: Kita Ini Sisi Lain dari Metal

Lagu dari pengalaman

Diketahui, lagu-lagu VoB, seperti "School of Revolution", "Kentut RUUP", dan "Perempuan yang Merdeka Seutuhnya", begitu sarat mengandung kritik sosial.

Marsya mengungkapkan, lagu-lagu tersebut digali dari pengalaman keseharian hingga referensi bacaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com