Pengalaman Jadi Inspirasi Voice of Baceprot Suarakan Kritik Sosial Lewat Lagu-lagu Metal

JAKARTA, KOMPAS.com - Voice of Baceprot (VoB) adalah salah satu grup band metal Tanah Air yang lantang menyuarakan isu sosial.

Lagu-lagu mereka seperti "School of Revolution", "Kentut RUUP", hingga "Perempuan yang Merdeka Seutuhnya", begitu sarat mengandung kritik sosial.

Baca juga: Konser di Eropa Batal Imbas Pandemi, Marsya VoB Mengaku Sempat Down dan Emosian

Marsya, sang vokalis, mengungkap bahwa lagu-lagu tersebut digali dari pengalaman keseharian hingga referensi bacaan.

"Lagu yang dibawa VoB memang kebanyakan pengalaman sendiri sih. Paling idenya dari apa yang kita dengar, terus kita baca, terus kita terapkan, bawa ke lagu kita," ungkap Marsya saat diwawancarai di Menara Kompas, Kamis (22/4/2021).

Dengan menerapkan pengalaman pribadi dalam musik, Marsya menambahkan bahwa makna lagu tersebut akan dengan mudah tersampaikan.

Baca juga: Pilih Aliran Musik Metal, VoB: Itu soal Selera dan Kami Memang Cocok

"Makanya kita sebisa mungkin pakai pengalaman sendiri. Kita ingin feel-nya tuh lebih terasa," tutur Marsya.

Hingga kini, pandemi tidak menyurutkan semangat para personel VoB dalam berkarya.

VoB masih menggelar latihan rutin hingga menciptakan lagu.

Baca juga: Siapa Sosok di Balik Kesuksesan Grup Band Metal Berhijab, VoB?

"Latihan sih masih rutin. Kangen banget manggung live, sekarang kita ingin apa yang kita kerjakan sekarang bisa menuai hasilnya, les atau bikin sesuatu," ucap Marsya.

Sebagai informasi, nama "baceprot" sendiri memiliki arti bawel atau berisik dalam bahasa Sunda.

VoB digawangi tiga personel perempuan yang sudah berteman sejak SMP, yakni Firda Kurnia alias Marsya (vokalis dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum).