Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Maudy Ayunda soal Perempuan Berpendidikan Tinggi, Insecure hingga Motivasi Diri

Kompas.com - 22/04/2021, 10:06 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertepatan dengan Hari Kartini, Rabu (21/4/2021), aktris Maudy Ayunda berbagi kisah dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dalam obrolannya, Maudy mengungkapkan masih sering mendengar anggapan perempuan tak perlu berpendidikan tinggi.

Maudy juga punya jurus agar tetap yakin dengan pilihan kuliah S2.

Masih sering dengar anggapan tak perlu

Selama menempuh pendidikan hingga jenjang S2 di Stanford University, Maudy sering mendengar anggapan yang meremehkan pendidikan tinggi bagi perempuan.

"Aku kan memang suka sekolah ya ceritanya dan sekarang aku juga lagi S2. Sering kali dalam perjalanan itu ada banyak orang yang bilang jangan kepintaran atau ngapain sekolah tinggi-tinggi nanti kan ujung-ujungnya enggak akan kepakai juga," kata Maudy Ayunda di siaran live Instagram.

Baca juga: Maudy Ayunda: Baca Surat-surat Kartini Bikin Saya Terkejut

"Itu tuh masih sering lho dan saya kadang-kadang kaget juga bahwa opini seperti itu tuh masih cukup marak," imbuh Maudy.

Jadi sedih dan insecure

Gara-gara banyak anggapan tersebut di sekitarnya, Maudy mengaku jadi sedih dan ragu pula.

Maudy jadi bertanya-tanya ke diri sendiri.

"Itu kadang membuat saya sedih juga dan atau kadang bikin saya insecure juga, 'Emang benar ya kalau sekolahnya ketinggian katanya nanti entah cowok takut atau nanti jadi susah dapat pasangan'," ungkap Maudy Ayunda tertawa.

Harus memotivasi diri sendiri

Berusaha untuk tetap teguh pada pendirian, Maudy pun mengingatkan harus memotivasi dirinya sendiri.

Baca juga: Dengar Cerita Keluarga Retno Marsudi, Maudy Ayunda: Pasangan Suportif Penting

"Aku harus terus memotivasi diri aku sendiri karena kadang-kadang orang-orang di sekitar belum tentu percaya dengan visi itu atau mungkin mereka merasa ya itu tadi, ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi," ujar Maudy kala merangkum obrolan.

Menurut Maudy, belajar adalah hak asasi manusia dan cara mengaktualisasi diri, sehingga siapapun berhak merasakannya termasuk perempuan.

Dari obrolan dengan Retno Marsudi, Maudy merangkum isi perbincangan pula bahwa pendidikan pada perempuan penting karena mereka yang akan mengajari anak-anaknya nanti. Anak-anak akan menjadi generasi masa depan bangsa.

Maudy Ayunda saat ini terdaftar sebagai penerima beasiswa LPDP di jurusan Bidang Pendidikan dan jurusan Bisnis di Stanford University.

Baca juga: Ada Anggapan Perempuan Tak Perlu Sekolah Tinggi, Maudy Ayunda: Aku Harus Terus Memotivasi Diri

Sebelumnya pada 2016 lulus dari Oxford University.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com