KOMPAS.com - Telah lama menutup mulut rapat-rapat, Hyunjoo Eks APRIL buka suara soal perundungan yang diterimanya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Hyunjoo diduga menjadi korban bullying rekan segrupnya, Naeun APRIL.
Kabar tersebut pertama kali mencuat lewat cerita adik laki-laki Hyunjoo yang mengungkapkan alasan sang kakak keluar dari grup.
Baca juga: DSP Media Bantah Mantan Anggota APRIL, Hyunjoo Keluar Setelah Dibully
Adik laki-laki Hyunjoo yang masih seorang pelajar mengungkapkan penyebab sang kakak keluar karena mendapat intimidasi dari rekan grup.
Seseorang yang mengaku sebagai teman sekelas SMA Hyunjoo juga melontarkan tuduhan serupa yang membahas lebih detail tentang dugaan bullying.
Kasus terus melebar, Hyunjoo akhirnya buka suara lewat akun Instagramnya pada 18 April 2021.
Mengawali ceritanya, Hyunjoo menyebut agensinya, DSP Media, hanya merilis pernyataan yang berbeda dari kebenaran.
Agensi juga telah telah menggugat adik laki-laki dan kenalan Hyunjoo yang mengungkapkan cerita perundungan.
Hyunjoo mengatakan, awalnya dia takut bercerita mengenai peristiwa tak mengenakan yang dialaminya.
"Penindasan dimulai pada tahun 2014 ketika saya sedang mempersiapkan debut dan berlanjut hingga 2016, ketika saya meninggalkan grup," cerita Hyunjoo, dilansir Soompi, Minggu (18/4/2021).
Hyunjoo menuturkan saat itu dia masih tinggal di asrama dan menghabiskan 24 jam bersama para member grupnya.
Saat perundungan terjadi di usianya yang baru 17 tahun, Hyujoo tak memiliki seorang pun untuk berkeluh kesah.
"Tidak dapat menahannya lebih lama lagi, saya memberi tahu orangtua saya tentang penderitaan saya. Orangtua saya mencoba berbicara dengan CEO (agensi)," kata Hyunjoo.
Namun, Hyunjoo malah berulang kali disalahkan dalam berbagai kejadian.
"Setelah pelaku mengetahuinya (cerita ke orangtua), mereka semakin menyiksa saya. Saya hanya diizinkan untuk menelepon orangtua saya sebentar di depan manajer," kata Hyunjoo.
Hyunjoo menuturkan situasi saat itu malah semakin memburuk.
"Selama tiga tahun itu, saya dipaksa untuk menderita karena tindakan, kekerasan, ejekan, sumpah serapah, dan serangan terhadap karakter saya," cerita Hyunjoo.
Hati Hyunjoo semakin sakit kala mereka juga menghina keluarganya, nenek, ibu, ayah dan adik laki-lakinya.
"Agensi tahu tentang ini, tetapi hanya melihat tanpa mengambil tindakan apa pun untuk merespons," kata Hyunjoo.
Hyunjoo menyebut para pelaku tak merasakan sesuatu atau bahkan sedikit pun rasa penyesalan.
"Saya akhirnya meninggalkan grup. Akhirnya saya yang menghadapi komentar jahat yang berulang, ejekan, dan bahkan stigma sebagai pengkhianat," kata Hyunjoo.
Hyunjoo mengaku selama ini dia berusaha untuk hidup dengan pemikiran yang lebih positif serta berusaha melupakan pengalaman buruk itu.
"Namun, setelah waktu berlalu, tidak mudah untuk melupakan kenangan akan kesulitan saya," kata Hyunjoo.
"Kenangan kelam waktu itu tetap tinggal di hati saya dan itu menjadi trauma yang sepertinya akan menelan saya secara utuh," lanjutnya.
Hyunjoo mengatakan, agensi telah menghentikan semua aktivitasnya dan setiap pekerjaan baru yang telah ditawarkan kepadanya ditolak secara sepihak.
"Agensi juga telah menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengakhiri kontrak eksklusif saya," kata Hyunjoo.
Hyunjoo mengaku saat ini ia sedang menanggapi gugatan pidana dari agensi dengan bantuan orang-orang yang mendukungnya.
Meski trauma masih bergumul di hatinya bahkan hingga tujuh tahun setelah peristiwa terjadi, Hyunjoo tetap berusaha hidup bahagia.
"Untuk saya dan semua orang yang membaca kata-kata ini, saya berharap sisa bulan ini akan bahagia dan hangat," pungkas Hyunjoo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.