Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anang: Penghasilan Rp 100.000 Per Bulan Pusingnya Sama dengan yang Rp 100 Miliar

Kompas.com - 13/04/2021, 16:18 WIB
Baharudin Al Farisi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Anang Hermansyah menuturkan bagaimana dia dan Ashanty mendidik anak-anak agar tidak terlena dengan pujian dan ketenaran publik.

Setelah mendapatkan pertanyaan, Anang menegaskan bahwa pada hakikatnya semua permasalahan mendidik anak itu dialami oleh setiap orangtua.

Baca juga: Mark Dapat Standing Ovation Empat Juri Indonesian Idol, Anang: Malam Ini Kamu Charming

"Ya karena hidup kita, kita anggap gini, sebetulnya semua profesi memiliki pusing-pusing yang sama, cuma value-nya yang beda-beda. Orang yang pusing dengan penghasilan satu bulan Rp 100.000 dengan orang yang berpenghasilan satu bulan Rp 100 miliar, itu pusingnya sama," kata Anang seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Dapur Bincang Online, Selasa (13/4/2021).

Anang menggarisbawahi, yang menjadi perbedaan bagaimana setiap orang mengelola permasalahan tersebut dengan baik.

Baca juga: Tiara Andini Minta Maaf kepada Anang hingga Bicara Album Baru

Dengan kata lain, bagaimana Anang serta Ashanty mendidik Aurel Hermansyah, Azriel Hermansyah, Arsy Hermansyah, dan Arsya Akbar Pemuda Hermansyah dengan baik.

"Pada saat sakit kuku, sakit kukunya sama, tidak ada yang beda. Cuma, cara me-manage masalahnya saja yang berbeda. Kalau mengerti semua itu sama, ya kita enggak ada yang beda," kata Anang Hermansyah.

Sementara itu, Ashanty membantah bahwa keempat anaknya memiliki keistimewaan yang sudah mereka dapatkan sejak lahir ataupun berbeda dengan anak pada umumnya.

Baca juga: Tiara Andini Minta Maaf kepada Anang Hermansyah, Kenapa?

Bermaksud mengingat, Ashanty menceritakan bagaimana dia, Anang, Aurel, dan Azriel tinggal disebuah rumah toko dengan rentang waktu yang menurutnya lama.

"Aurel dan Azriel saat aku menikah dulu berdua, dari yang senang banget sampai mengalami gejolak yang pernah kita berdua alami, karena kan bekerjanya bukan seperti orang lain, pekerja berdua ini beda dari orang lain," kata Ashanty.

"Ada saatnya naik, ada saatnya turun, saat kita lagi turun anak-anak itu tahu sekali bagaimana survive-nya kedua orangtuanya saat itu, dimana harus irit, di mana mereka pergi naik...," ucap Ashanty melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com