Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Rekomendasi Film Indonesia Bernuansa Islami

Kompas.com - 13/04/2021, 16:07 WIB
Julieta Permata Sari Chandra,
Rheisnayu Cyntara

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Islam dikenal dengan ajarannya yang selalu mengajarkan kebaikan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pemeluk muslim terbanyak di dunia.

Tak jarang film layar kaca Indonesia mengambil tema religi Islami.

Baca juga: Rekomendasi Film dan Serial tentang Silicon Valley

Banyak kisah inspiratif dan juga pelajaran hidup yang dapat dipetik dari film-film Islami.

Berikut beberapa rekomendasi film Indonesia bertema Islami yang dapat Anda tonton sembari menjalani puasa.

1. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)

Film 99 Cahaya di Langit Eropa merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.

Baca juga: Sinopsis Layla Majnun, Cinta Tragis Acha Septriasa dan Reza Rahadian

Film yang dirilis oleh Maxima Pictures ini menceritakan tentang pengalaman hidup Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) di Eropa.

Pasangan suami-istri itu tinggal di Eropa lantaran Rangga yang mengambil kuliah doktorat di Wina, Austria.

Setelah pindah ke Eropa, Hanum merasa bosan karena tidak memiliki kegiatan lain selagi menunggu suaminya pulang kuliah.

Baca juga: Sinopsis Film Lamaran, Ketika Cinta Terhalang Perbedaan Budaya

Ia kemudian memutuskan untuk mencari pekerjaan dan bertemu dengan seorang wanita Turki, Fatma Pasha (Raline Shah).

Waktu berlalu, dan keduanya semakin dekat. Bahkan, Hanum banyak belajar Islam dari Fatma.

Tak jarang, Fatma menemani Hanum untuk mengeksplor sejarah Islam di Eropa.

99 Cahaya di Langit Eropa (2013) bisa menjadi rekomendasi tontonan untuk Anda yang ingin mempelajari keindahan sejarah Islam di Eropa.

Baca juga: Sinopsis Film If Beale Street Could Talk, Tayang di Hulu

2. Dalam Mihrab Cinta (2010)

Disutradarai oleh Habiburrahman El Shirazy, film roman Dalam Mihrab Cinta (2010) mengisahkan tentang pembuktian Syamsul (Dude Harlino).

Syamsul sempat menjadi seorang santri di pondok pesantren Al Furqon.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com