Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Domino Pembatalan Drama Joseon Exorcist

Kompas.com - 29/03/2021, 10:06 WIB
Firda Janati,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri hiburan Korea Selatan bisa dibilang sangat produktif dalam memproduksi drama.

Setiap bulan dipastikan ada drama baru dengan berbagai genre. Masing-masing memiliki pasar dan penggemar tersendiri.

Penonton Korea tergolong sangat kritis terhadap drama atau program televisi secara umum. Mereka memperhatikan norma kesopanan, iklan, perilaku aktor atau aktrinya, hingga kesesuaian sejarah.

Baca juga: Buntut Panjang Kritik Penggunaan Properti China, Joseon Exorcist Tunda Penayangan

Bila sebuah acara televisi, khususnya drama, dianggap tidak sesuai dengan pandangan umum masyarakat, protes akan datang bertubi-tubi.

Seorang pemeran utama sebuah drama bisa langsung diganti bila publik menemukan skandalnya. Drama yang sedang ditayangkan pun bisa mengalami masalah.

Yang terbaru adalah drama Joseon Exorcist, yang dihentikan meskipun baru dua episode yang baru ditayangkan.

Drama Joseon Exorcist yang mulai tayang perdana pada 23 Maret 2021, telah dihentikan dan ditarik dari semua platform streaming.

Baca juga: Baru 2 Episode, Joseon Exorcist Akan Segera Dihapus dari Semua Platform Streaming

Pembatalan drama Joseon Exorcist ini tampaknya menyebabkan efek domino.

Kontroversi soal adegan dan jalan cerita

Setelah penayangan episode perdana, Joseon Exorcist menuai kritikan pedas netizen Korea setelah mereka menyadari drama tersebut menampilkan alat peraga, dekorasi, dan makanan khas China.

Ada adegan ketika Pangeran Choongneyong yang menjamu para tamu asing dengan pangsit dan berbagai hidangan China lainnya.

Saat mendapat kritikan pertama itu, SBS, stasiun penyiaran drama Joseon Exorcist meminta maaf.

Baca juga: Tuai Kritik Berujung Petisi, SBS Disebut Tak Lagi Menayangkan Joseon Exorcist

Kontroversi berlanjut sampai ke Asosiasi Kerajaan Lee Jeonju. Mereka meminta SBS membatalkan siaran drama tersebut.

Asosiasi yang terdiri dari leluhur klan Lee Joseon juga meminta penghentian drama tersebut.

Mereka menyoroti penggunaan figur sejarah seperti Raja Taejong, Pangeran Yangyeong, Pangeran Choongneyong yang menjadi Raja Sejong.

Drama tersebut disebut memasukan narasi yang tidak sesuai sejarah dan budaya sehingga akan memberikan dampak negatif terhadap keluarga kerajaan Joseon.

Baca juga: Keluarga Kerajaan Menuntut Joseon Exorcist Berhenti Ditayangkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com