Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Serius, Petisi Penghentian Drama Snowdrop Lebih dari 100.000 Tanda Tangan

Kompas.com - 28/03/2021, 18:48 WIB
Melvina Tionardus,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Drama Korea berjudul Snowdrop dengan latar cerita 1987 yang akan dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK tengah di ambang kritis.

Sebuah petisi dilayangkan ke Blue House alias Istana Kepresidenan Korea Selatan untuk mengentikan syuting drama ini muncul di Korea pada 26 Maret.

Hingga Minggu (28/3/2021) pukul 18.00 WIB, terpantau petisi dengan identitas pemohon "kakao-***" tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan.

Baca juga: Rosé BLACKPINK Kirim Food Truck ke Jisoo yang Syuting Snowdrop, Berapa Harganya?

Tepatnya, 105.660 tanda tangan warga Korea Selatan yang bisa terus bertambah.

Jika petisi tersebut mencapai lebih dari 200.000 tanda tangan, maka pemerintah akan meninjau protes yang ada.

Pengumpulan tanda tangan pada petisi tersebut masih dibuka sampai 25 April 2021.

Baca juga: Snowdrop, Drama Jisoo BLACKPINK, Dihentikan karena Covid-19

Sejak drama Joseon Exorcist mendapat protes agar penayangannya dihentikan karena distorsi sejarah Korea, Snowdrop juga turut terkena imbas.

Mengutip Soompi, netizen Korea mulai mengkritik Snowdrop setelah bagian dari sinopsis mulai beredar internet. Sinopsis itu menyebut karakter utama prianya adalah mata-mata yang menyusup ke gerakan aktivis, sedangkan karakter pria lainnya adalah pemimpin tim di Badan Perencanaan Keamanan Nasional (NSP) namun digambarkan lugas dan adil.

Padahal drama garapan sutradara Jo Hyun Tak dan penulis Yoo Hyun Mi ini sebelumnya belum merilis sinopsis resmi ataupun tanggal tayang pasti sekalipun.

Baca juga: Resmi, Jung Hae In Akan Jadi Pasangan Jisoo BLACKPINK di Snowdrop

Pada 1987 adalah tahun kunci dalam gerakan demokrasi populer Korea Selatan yang mengarah pada pembentukan republik saat ini. NSP akan menjadi bagian dari rezim otoriter pada saat itu.

Stasiun televisi JTBC yang memproduksi drama ini sebenarnya telah memberikan pernyataan di hari petisi ini keluar.

"Snowdrop bukanlah drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan menjadi mata-mata atau bekerja untuk NSP," jelas JTBC dalam pernyataan tertulis.

"Snowdrop adalah komedi hitam yang menyindir pemilihan presiden yang terjadi pada 1980an di bawah rezim militer selama ketegangan Utara-Selatan di semenanjung Korea. Ini juga merupakan melodrama tentang pria dan wanita muda yang menjadi korban dari situasi itu," sambung JBTC.

Menurut JTBC, spekulasi yang muncul merupakan di luar konteks dari bagian sinopsis yang tidak lengkap, yang bocor secara online.

JTBC juga meminta netizen untuk menahan diri dari spekulasi sembrono tentang sebuah drama yang bahkan belum terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com