Sinopsis The Girl in the Book, Trauma Masa Lalu Emily VanCamp

JAKARTA, KOMPAS.com - The Girl in the Book merupakan film hasil debut penyutradaraan Marya Cohn, yang juga sekaligus menjadi penulis naskah.

Ceritanya berkutat pada seorang wanita berusia akhir 20-an bernama Alice Harvey (Emily VanCamp).

Selain bekerja sebagai asisten editor buku di suatu penerbitan, ia juga tengah berusaha menulis buku fiksi sendiri.

Sepanjang hidupnya, Alice kerap berhadapan dengan banyak pria bermasalah di sekelilingnya.

Baca juga: Sinopsis It Had to be You, Seorang Penulis Terjebak dalam Dua Pilihan, Segera di Hulu

Ayahnya (Michael Cristofer), yang juga bekerja di dunia literatur, memiliki sifat dominan dan tidak percaya bahwa Alice bisa mengambil keputusan sendiri dalam hidup.

Alhasil, hidup Alice pun serasa disetir oleh sang ayah.

Sementara di kantor, atasannya yang bernama Jack (Jordan Lage) cenderung angkuh terhadap anak buahnya.

Puncaknya adalah ketika Alice ditugaskan untuk mempromosikan novel terbaru karya Milan Daneker (Michael Nyqvist).

Baca juga: Sinopsis The Rewrite, Upaya Mantan Penulis Perbaiki Kembali Hidupnya

Milan adalah seorang penulis yang cukup terkenal sekaligus mantan klien ayah Alice.

Alice berusaha menolak tugas tersebut karena ternyata Milan bertanggung jawab atas trauma masa lalu yang dimilikinya.

Pertemuan dengan Milan membuat Alice dipaksa kembali menghadapi masa lalunya itu.

Untungnya, Alice tidak sendiri karena ada sahabatnya, Sadie (Ali Ahn), yang memperkenalkan Alice dengan seorang pria bernama Emmett (David Call).

Baca juga: Sinopsis Temperature of Love, Kisah Cinta Penulis Skenario dan Chef

Saat tayang perdana di Festival Film Los Angeles pada 2015, The Girl in the Book sukses mendapatkan ulasan positif dari para kritikus film.

Mereka memuji debut penyutradaraan Marya Cohn dan akting memukau Emily VanCamp sebagai Alice.

Apabila penasaran dengan kisah selengkapnya, Anda dapat menyaksikan film The Girl in the Book yang tayang di Mola TV.