Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baim Wong Satukan Dua Orang Suku Berbeda dalam Film Agen Dunia

Kompas.com - 02/02/2021, 20:52 WIB
Cynthia Lova,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor sekaligus pembawa acara Onadio Leonardo kembali bermain film. Kini pria yang akrab disapa Onad ini akan bermain film besama Baim Wong dan Clara Bernadeth.

Mereka disatukan dalam film drama romantis komedi berjudul Agen Dunia Film yang tayang perdana secara ekslusif di Disney+ Hotstar pada tanggal 5 Februari 2021 mendatang.

Film ini mengisahkan tentang perjuangan cinta sejoli, Citra (Clara Bernadeth) dan Reza (Onadio Leonardo) yang sedang dihadang oleh orangtuanya saat hendak menikah.

Baca juga: Sinopsis Agen Dunia, Menyoal Mitos Larangan Pernikahan Jawa dan Sunda

Pasalnya, Citra dan Reza berasal dari suku yang berbeda. Citra dari suku Jawa, sementara Reza berasal dari suku Sunda.

Keduanya lalu meminta bantuan sang Agen Dunia atau seorang calo yang lucu tetapi serba bisa, Jamal (Baim Wong).

Jamal dianggap bisa menangani seluruh masalah, termasuk membantu persoalan yang dialami Citra dan Reza.

"Dia (calo) ini belum pernah melakukan itu, tapi dengan akal yang banyak, dia mencoba menyatukan dua orang dengan suku yang berbeda," ujar Sutradara dalam film Agen Dunia Herwin Novianto dalam jumpa pers virtual, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Tayang 5 Februari, Baim Wong dan Onadio Leonardo Duet di Film Komedi Agen Dunia

Herwin mengatakan, kisah film ini diadopsi dari pengalamannya dan sahabat-sahabatnya.

Meski sudah berada di zaman modern, banyak orangtua yang kolot sulit menerima pernikahan beda suku.

Misalnya, sulitnya menikahkan suku Sunda dengan suku Jawa karena adanya perseteruan antara kerajaan Majapahit dan Padjajaran yang terjadi berabad-abad lalu.

"Bukan pengalaman pribadi. Tapi gue sendiri Jawa, bini Sunda. Ini berdasarkan mitos yang ada soal kedua suku itu yang sampai sekarang ada yang membenarkan bahwa Sunda dan Jawa tidak bisa bersatu," kata Herwin.

Herwin mengatakan, film drama ini dikemas dengan sederhana dan sangat lucu.

Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya film tersebut bisa menjadi pelajaran untuk memperjuangkan cinta meski dari suku yang berbeda.

"Kita bahas mitos yang ada. Ini gampang dicerna karena enggak menceritakan secara detail. Ini lebih ke zaman sekarang, jadi sangat related karena sangat sederhana dan menghibur," ucap Herwin.

"Kalau pesannya suku apa pun ya go a head," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com