Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar, Anak Angkat Syekh Ali Jaber Langsung Ingin Peluk dan Cium Kaki apabila Bertemu Ibunya

Kompas.com - 18/01/2021, 16:59 WIB
Baharudin Al Farisi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akbar, bocah pemulung yang diangkat sebagai anak oleh pendakwah Syekh Ali Jeber mengungkapkan keinginannya apabila bertemu dengan ibundanya, Siti Sumiati.

Dalam kanal YouTube deHakims, saat pertama kali bertemu dengan Ibundanya, Akbar ingin sekali langsung memeluk dan mencium kakinya.

"(Pertama kali ketemu pengin) peluk (dan) cium kaki," kata Akbar seperti dikutip Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Meski sang ibu telah meninggalkannya saat usianya masih delapan bulan, Akbar mengaku masih tetap menyayangi ibunda.

Baca juga: Kisah Akbar, Anak Angkat Syekh Ali Jaber yang Bertekad Mencari Ibundanya

"Ya meskipun orangtua sudah meninggalkan anak, tetapi tetap, anaknya sayang sama orangtuanya meskipun orangtuanya ya gitu, tetap saja kita sayang," kata Akbar.

Dia pun mengungkapkan kisahnya mengenai pencarian ibundanya.

Akbar menuturkan, kepergian ibundanya itu disebabkan oleh sebuah pertengkaran. Hanya saja dia tak menyebutkan pertengkaran ibundanya itu dengan siapa.

Setelah sadar dan mengetahui sang ibu meninggalkannya pergi, Akbar pun bertekad untuk mencari Siti.

Hanya bermodalkan nama dan tidak mengetahui paras ibudanya, Akbar pun bergegas mencari Siti seorang diri dari rumahnya, Kampung Sodong, Garut sampai Bandung dengan berjalan kaki.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Sempat Angkat Anak Akbar si Bocah Pemulung yang Viral

Alhasil, Akbar menjadi seorang pemulung.

"(Jadi pemulung) sejak putus (sekolah) kelas empat SD. Ada alasannya juga sih (jadi pemulung), karena sering kabur-kaburan juga. (Kabur-kaburan karena) cari ibu," ungkap Akbar.

"Enggak ada (foto ibu), Hanya nama, belum tahu mukanya juga. Kalau tinggal sih enggak ada tempat tinggal, tidur di mana saja," ujar Akbar melanjutkan.

Meski hidup secara nomaden, Akbar pun tidak lupa dengan agamanya. Sesekali dia menyempatkan waktu untuk membaca Al Quran saat beristirahat.

"Waktu itu kakek dan nenek pernah berpesan, sama bapak juga, katanya kalau kita posisi lagi ngapain, atau kerja apa, tetaplah sama Al Quran, karena Al-Quran itu bisa meninggikan derajat kita," ungkap Akbar.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Sempat Angkat Anak Akbar si Bocah Pemulung yang Viral

Sementara itu, foto Akbar yang sedang meneduh di pinggir jalan sambil membaca Al Quran tersebar di media sosial.

Foto dan kisah Akbar akhirnya sampai ke telinga Syekh Ali Jaber sehingga berniat untuk menjadikannya sebagai anak angkat.

Selama dijadikan sebagai anak angkat Syekh Ali Jaber, Akbar mengaku mendiang merupakan sosok yang sabar dan tidak tidak pernah marah.

Sementara sebelum meninggal dunia, Akbar mengatakan Syekh Ali Jaber sempat menitipkan pesan kepadanya.

"(Pesan) terakhir lupa sih aku, tapi pernah sih pesan 'tetap semangat untuk belajar'," kata Akbar.

Baca juga: Deddy Corbuzier Merasa Spesial Bisa Kenal Dekat dengan Syekh Ali Jaber karena Hal Ini

Adapun Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 08.38 WIB di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pihak rumah sakit tak menjelaskan sakit yang diderita Syekh Ali Jaber. Namun, Syekh Ali sebelum meninggal dunia sudah dinyatakan negatif Covid-19.

Setelah itu, jenazah Ali Jaber sendiri dimakamkan di Pesantren Tahfidz Da’arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) sore.

Selain dihadiri oleh Irfan Hakim, Ustaz Yusuf Mansur dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah turut menghadiri pemakaman Syekh Ali Jaber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com