Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2020, 15:54 WIB
Vincentius Mario,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Falcon Pictures kembali menggelar pencarian bakat penulis skenario film terbaik.

Setelah berhasil menggelar Falcon Script Hunt, perusahaan film ini menggelar Star Script Hunt.

Selain bagikan kiat menulis naskah skenario, penulis skenario kawakan Titien Wattimena juga mengungkap kekawatirannya akan minimnya regenerasi penulis naskah film di Indonesia.

“Bicara regenerasi, kita selalu berusaha bangun lewat workshop dan lain-lain, tapi kan at the end kembali ke siapa yang jadi penulis skenario. Sebenernya, itu proses yang enggak mudah,” ungkap Titien Wattimena dalam Virtual Press Conference Mentorship #StarScriptHunt, Kamis (17/12/2020).

Penulis naskah film Love in Perth dan Milli & Nathan ini menyebut, jumlah penulis naskah yang banyak belum tentu sebanding dengan kualitasnya.

Baca juga: Penulis Skenario Film Tanah Air Bagikan Tips Agar Naskah Dilirik Produser

“Penulis sebenarnya cukup banyak sih, cuma memang ini masalah juga dari sisi merebut hati produser. Karena, kalau dia udah nyaman sama satu penulis skenario itu selalu dipakai terus. Produser selalu cari kualitas dan bisa dipercaya,” tutur Titien Wattimena.

Dalam kesempatan tersebut, Titien Wattimena juga mengungkap sebuah film yang menurutnya sangat sulit dijadikan skenario.

“Film itu Di Bawah Lindungan Ka’Bah, penuh perjuangan, karena justru novelnya itu tipis banget. Kita harus banyak mengembangkan, tapi kita dituntut memperhitungkan hak aslinya karena ini kan adaptasi sifatnya,” ucap Titien.

Sebagai informasi, Titien Wattimena mengawali karier sebagai asisten sutradara untuk video klip, iklan televisi, dan profil video.

Baca juga: Cari Penulis Skenario Film Terbaik, Falcon Pictures Gelar Workshop Star Script Hunt

Kemudian, Titien menjadi asisten sutradara untuk Rudi Soedjarwo, sekaligus untuk pertama kali menulis skenario untuk film Mengejar Matahari.

Titien Wattimena pernah dinominasikan pada Festival Film Indonesia 2004 untuk film Mengejar Matahari, Festival Film Indonesia 2005 untuk film Tentang Dia.

Kemdudian, Titien meraih Piala Vidya di Festival Film Indonesia 2006 untuk film televisi Sebatas Aku Mampu.

Laskar Pelangi kemudian dipilih Titien Wattimena untuk menjadi film terakhir sebagai asisten sutradara.

Baca juga: Onadio Leonardo Ingin Ada Film tentang Pemain Figuran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com