Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseruan Obrolan Maudy Ayunda Bareng Nadiem Makarim tentang Pendidikan Indonesia dan AS

Kompas.com - 29/11/2020, 11:42 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

Dengan perbedaan itu, Maudy mengaku penasaran apa yang menjadi penyebabnya.

Nadiem berujar ada macam-macam faktor. Namun pria lulusan Harvard University itu mengatakan ada program serupa yang dirancang untuk masa mendatang, Pelajar Pancasila. 

Baca juga: Jawab Rasa Penasaran Maudy Ayunda, Nadiem Makarim Singgung soal Pelajar Pancasila

"Jadi ini output pendidikan kita, persis apa yang dibilang, ada akhlak mulia, kebhinekaan global, kemandirian, kreativitas, gotong royong, kolaborasi, sama bernalar kritis, dan semua ini jadi enam profil Pelajar Pancasila," kata Nadiem Makarim.

"Bukan karena itu adalah goal yang ada di luar negeri atau apa, bukan. Itu hal yang sama, adalah kompetensi kritis yang dibutuhkan di masa depan kita," imbuhnya.

Untuk bisa membentuk Pelajar Pancasila, menurut Nadiem, pengajarnya terlebih dahulu yang harus dilatih agar menunjukkan karakter tersebut.

Minta diajarkan sistem pendidikan yang dipelajari di Stanford

Nadiem Makarim juga minta Maudy Ayunda mengajarkannya perihal sistem pendidikan yang telah dipelajari selama di Stanford.

Belum lama mengambil kelas pendidikan, Maudy mengaku ada satu konsep yang bisa ia bagikan. 

Baca juga: Kepada Nadiem Makarim, Maudy Ayunda Ungkap Perbedaan Sistem Pendidikan AS dan Indonesia

"Jadi frame work yang digunakan untuk memecahkan masalah sosial apa pun itu, it's the idea of positive deviance. Bahwa approach-nya itu kita bukan cari solusi dari luar," tutur Maudy Ayunda.

Pasalnya, Maudy berujar biasanya saat ada masalah sosial cenderung mencari ahli dari luar lalu mereka mengaplikasikan solusinya.

"Positive deviance ini adalah ide di mana kita mencari orang-orang yang juga mengalami restrictions (batasan) dan constraints (kendala) yang sama dalam environment yang sama, tapi somehow mendapatkan hasil yang berbeda dari yang lainnya. Pasti ada satu dua hal yang orang itu lakukan yang membuahkan hasil berbeda," jelas Maudy Ayunda. 

Baca juga: Kepada Nadiem Makarim, Maudy Ayunda Ungkap Perbedaan Sistem Pendidikan AS dan Indonesia

Konsep tersebut kata Maudy, juga membuat anggota suatu komunitas menjadi tanggung jawab untuk mencari jalan keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com